Persebaya Terpuruk, Azrul Letakkan Jabatan CEO Persebaya
Presiden Klub Persebaya, Azrul Ananda mengambil keputusan mundur dari jabatannya. Hal ini berdasar hasil evaluasi yang dilakukan menyusul hasil negatif Persebaya pada tiga pertandingan terakhir Liga 1 2022/2023.
Hingga pekan ke-10 ini, Persebaya baru mencatatkan tiga kemenangan, satu kali imbang dan enam kekalahan. Hasil ini membuat Persebaya tercecer di peringkat ke-14 klasemen sementara dengan raihan 10 poin.
Hasil ini bisa dibilang buruk bagi Persebaya yang musim lalu finis di papan atas atau di peringkat lima Liga 1 2021/2022.
Dibanding musim lalu, kondisi Persebaya musim ini memang jauh berbeda. Seperti disampaikan manajemen dan pelatih Persebaya di awal musim, Bajul Ijo di kompetisi kali ini membawa misi lain, yakni tidak hanya berprestasi tapi mencetak pemain muda berkualitas.
Tapi faktanya, pemain muda yang ada ditambah pemain asing yang dikontrak belum memberikan dampak signifikan bagi tim. Keberadaan mereka justru memberatkan langkah Persebaya untuk merealisasikan target manajemen untuk finis di tiga besar dan meraih tiket Piala AFC.
Keputusan mundur ini diambil Azrul karena ia merasa keterpurukan Persebaya akibat kesalahannya, lantaran tidak mampu memberikan yang terbaik kepada seluruh pecinta Persebaya.
"Saya tidak ingin mengorbankan manajemen, tapi ini salah saya. Saya mundur dari CEO Persebaya," ungkap Azrul Ananda dalam pertemuan bersama Bonek Mania di Kantor Manajemen Persebaya di Sutos, Surabaya, Jumat, 16 September 2022.
Karena itu, ia mengatakan akan menuntaskan segala tanggung jawabnya kepada tim. "Jangan khawatir permain, jangan khawatir pelatih, kita akan tuntaskan semua, dan kita akan support tim ini meraih hasil terbaik sampai akhir musim. Setelahnya kami serahkan kepada pihak yang lebih baik dari saya," ujarnya.
Mundurnya Azrul merupakan buntut dari kekalahan Persebaya 1-2 di tangan RANS Nusantara FC pada laga pekan ke-10 Liga 1 2022/2023. Akibat kekalahan itu, suporter Persebaya, Bonek Mania mengamuk dan melakukan perusakan terhadap sejumlah fasilitas stadion Gelora Dela, Sidoarjo.
Akibatnya, stadion yang menjadi markas Deltras Sidoarjo itu pun mengalami kerusakan parah di sejumlah titik. Bersamaan dengan itu, suporter Persebaya mendesak para petinggi Persebaya untuk bertanggung jawab atas hasil buruk ini.
Setelah pelatih kepala Aji Santoso menyatakan bertanggung jawab atas keterpurukan Bajul Ijo, menyusul Azrul secara jantan mengakui bahwa kondisi ini karena kesalahannya. Orang nomor satu di Persebaya itu juga menyatakan mundur dari jabatannya sebagai CEO Persebaya.
Advertisement