Dinilai Memberatkan, Persebaya Resmi Kirimkan Memori Banding
Persebaya Surabaya secara resmi mengirimkan surat banding atas keputusan komisi disiplin (komdis) PSSI yang memberikan sanksi larangan bermain tanpa suporter hingga akhir musin dan denda Rp200 juta.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman mengatakan pengajuan banding ini karena sanksi yang diterima Persebaya dinilai terlalu berat. Sanksi ini diberikan akibat kerusuhan saat Persebaya menghadapi PSS SLeman, pada 30 Oktober 2019.
"Kemarin hari Senin, 4 November 2019 kita baru terima salinan keputusan. Setelah kita pelajari kami merasa sangat dirugikan, akhirnya kami ajukan banding," kata Ram, Selasa 5 November 2019.
Kata Ram, dalam memori bandingnya poin utama sanksi yang dinilai memberatkan bagi Persebaya adalah pertandingan tanpa penonton, terutama saat laga home. Ada 4 laga home dari 9 sisa pertandingan di Liga I 2019 ini.
"Dalam memori banding itu sudah kita jelaskan soal alasan keberatan terhadap sanksi yang diberikan terutama soal tanpa penonton itu. Kita minta keringanan hukuman," kata Ram.
Ram menilai kerusuhan yang dilakukan suporter merupakan bentuk spontanitas. Katanya, pihak panitia sebelumnya sudah mengantisipasi, tapi tetap kecolongan.
"Kejadian itu spontanitas. Sebetulnya panpel sudah mengantisipasi, tapi mereka sulit dibendung," ujar dia.
Ram menambahkan, menghormati keputusan Komdis PSSI. Pihaknya menilai bahwa kerusuhan bonek itu merupakan kesalahan. Selain itu, kerusuhan itu terjadi setelah laga usai. Artinya laga Persebaya versus PSS Sleman tidak terganggu karena kerusuhan terjadi setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan.
"Intinya kita salah dan kita harus dihukum, tapi kita berharap jangan sampai akhir musim," kata Ram.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso mengatakan, hukuman tanpa suporter hingga akhir musim cukup memberatkan. Sebab, pemain Persebaya saat ini tengah membutuhkan dukungan dari Bonek Mania, tapi malah mereka dilarang masuk ke stadion.
"Kalau menilai sanksi pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim tentu sangat disayangkan. Keputusan ini bagi saya, berat. Tapi kami akan terus maksimal," kata Aji.