Persebaya Minta PSSI Harus Transparan Terkait Sanksi
Manajemen Persebaya Surabaya meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) agar dapat melakukan proses yudisial secara transparan. Termasuk memanggil pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi menyampaikan ini sebagai masukan untuk perbaikan kinerja Komdis dan badan yudisial yang ada sebelum mengambil keputusan. Sehingga keputusan yang diambil berdasar pertimbangan menyeluruh.
Candra merujuk pada apa yang dialami Bruno Moreira. Pemain asing Persebaya ini, harus menjalani larangan hukuman dua pertandingan dari Komdis PSSI seperti yang tertuang dalam SK Komdis 018/L1/SK/KD-{SSI/X/2021. Bruno didakwa melanggar Kode Disiplin Tahun 2018 yakni memukul pemain Persipura, Israel Wamiau.
Ia menilai, keputusan tersebut dilakukan sepihak karena pihak Persebaya ataupun Bruno tidak dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
"Padahal, dari situ bisa digali bagaimana konteks yang ada sehingga kejadian itu sampai terjadi. Yang ada, Komdis pilih hitam putih, dengan mendasarkan laporan pada match commissioner. Lucunya, Israel yang menjadi pemicu kejadian, dihukum sama dengan Bruno," ujarnya.
“Ini kan menyangkut rasa keadilan. Saya kira bisa dihindari bila pihak yang didakwa juga dimintai keterangan. Sehingga keputusan nanti bisa benar-benar pas,” imbuhnya.
Bila keputusan sepihak ini dibenarkan oleh aturan, Candra mengharap, aturan yang ada harus diperbarui untuk meningkatkan kualitas keputusan sekaligus menghindari syak prasangka yang tidak perlu.
“Aturan bukan kitab suci. Kalau memang ada aturan seperti itu, mari kita diskusikan. Semua bisa (diubah) demi kebaikan bersama,” jelasnya.
Sejauh ini, aku Candra, klub tidak pernah mendapatkan penjelasan utuh terkait dengan tugas dan kewenangan Komdis. Bagaimana mekanisme pengambilan keputusan dan hal-hal lain yang bersinggungan dengan klub.
“Semestinya ini kan dilakukan. Karena keputusan mereka bersinggungan langsung dengan klub. Selama ini tak pernah ada sosialisasi atau informasi apapun. Tahu-tahu dijatuhi hukum,” ujarnya.
Candra merujuk apa yang terjadi pada Bruno. Pemain asal Brasil ini ternyata juga tidak diperbolehkan tampil menghadapi Persiraja Banda Aceh. Dasarnya? Larangan hukuman dua pertandingan oleh Komdis. Pemahaman Persebaya, larangan itu sudah terpenuhi pada laga lawan Persela dan Persija. Ternyata, sanksi Komdis itu merupakan tambahan dari satu sanksi larangan bermain yang diatur di regulasi.
“Multi tafsir seperti ini kan tak perlu terjadi bila komunikasinya bagus. Seperti ini, lagi-lagi klub yang dirugikan,” pungkasnya.