Janji Manis PSSI, Persebaya Malah Minta Kompetisi Tak Dilanjutkan
Persebaya Surabaya mendesak kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2020 untuk tidak melanjutkan gelaran liga yang direncanakan akan dimulai pada tahun 2021.
Manajer Tim Persebaya, Candra Wahyudi mengatakan, PSSI dan PT LIB menebar janji manis terkait pemberian kontribusi komersial yang jadi hak peserta Liga 1.
Soal ini, PT LIB berjanji akan memberesi, namun apabila kompetisi dilanjutkan 2021 mendatang, melalui surat yang diterima kemarin.
Menariknya, kata Candra, jumlah yang dibayarkan hanya sebesar 25 persen dari angka Rp800 juta yang diterima tiap klub.
Pemenuhan hak klub sebesar ini akan berlangsung pada Oktober 2020 sampai Januari 2021. Selanjutnya, pada Februari sampai Juli 2021, LIB baru akan membayar penuh, Rp 800 juta.
"Apabila kompetisi berjalan sesuai rencana," bunyi surat LIB yang ditandatangi direktur utamanya, Akhmad Hadian Lukita, yang dianggap tidak jelas oleh tim.
Dengan kata lain, pemberian kontribusi tersebut menganut syarat dan ketentuan yang berlaku atau tidak ada kejelasan bagi tim yang berkompetisi mengambil kebijakan.
"Surat ini tidak menjawab keresahan klub, justru membuat situasi semakin tidak pasti. LIB menjanjikan hak komersial klub Rp200 juta selama masa tunggu sebelum kick off. Tapi baru akan dibayar saat kompetisi berjalan. Memang LIB bisa menjamin liga berjalan?" ujar Candra.
Pertanyaan ini, bagi Candra, bukan tanpa dasar. Sebab, sudah dua kali klub menjadi korban janji PSSI dan LIB soal lanjutan kompetisi. Padahal, klub sudah berdarah-darah menyiapkan diri.
Karena itu, ia mengatakan, daripada terus menebar ketidakpastian Persebaya meminta PSSI menyudahi saja kompetisi musim ini. Dan memanfaatkan sisa waktu yang ada dipakai recovery untuk kompetisi musim depan.
“Sudahi saja. Daripada tidak pasti seperti ini. Mari kita himpun energi untuk menyiapkan kompetisi musim depan yang lebih rapi dan lebih baik lagi," katanya.
Advertisement