Persebaya Kembali di PHP Dispora Surabaya
Persebaya Surabaya selalu mendapatkan perlakuan kurang enak dari Pemerintah Kota Surabaya. Setelah terusir dari Wisma Karanggayam, kini tim Bajul Ijo kembali diberikan harapan palsu (PHP).
Awalnya, pihak Persebaya diberitahukan bisa menggelar latihan di Stadion Gelora 10 November. Syaratnya mengajukan surat permohonan pemakaian lapangan. Namun kenyataannya, pengajuan surat perizinan penggunaan Stadion Gelora 10 November tersebut ditolak oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Surabaya.
Alasannya, karena saat ini Stadion yang terletak di kawasan Tambaksari sedang dilakukan renovasi hingga Oktober 2019 mendatang.
"Sebenarnya kita dapat surat dari Dispora Surabaya untuk memporses di UPTS yang di Siola, namun ternyata balasanya stadion masih ada renovasi sampai Oktober ya mau bagaimana lagi," kata Manajer Persebaya, Candra Wahyudi.
Menurutnya kalau bisa menggelar katihan di sana tentu pemain dapat melihat historis sejarah. Selain itu mereka bisa lebih dekat dengan suporter, bahkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar dengan banyaknya orang berjualan.
"Seharusnya jika mereka berlatih di sana bisa lebih dekat dengan suporter, selain kita bicara soal sejarah," lanjut Candra.
Sebelumnya, Ketua Pansus Komis B DPRD Surabaya, Baktiono BA memberi rekomendasi ke Persebaya untuk bisa latihan di stadion legendaris tersebut. Menindaklanjuti hal tersebut, kemarin Rabu 17 Juli 2019 menejemen Persebaya melayangkan surat bernomor 96/PT.PI/VII-2019 tentang Sewa Lapangan Latihan.
Surat tersebut ditujukan kepada Kepala Dispora Surabaya. Surat ditandatangani manajer tim Candra Wahyudi. Dalam surat tersebut Persebaya mengajukan jadwal latihan untuk Jumat 19 Juli 2019 mulai pukul 15.00 WIB. Namun balasannya tidak diizinkan dengan alasan renovasi.
Advertisement