Persebaya Inginkan Laga Lawan Persatu Diadakan di Gelora 10 Nopember
Surabaya: Persebaya Surabaya siap menyambut laga lanjutan Liga 2 yang sebentar lagi akan kembali bergulir. Usai lebaran kali ini Tim Bajol Ijo akan menghadapi pertandingan kandang melawan Persatu Tuban, pada Kamis (6/7) mendatang.
Namun, pertandingan kali ini tampaknya manajemen Bajol Ijo berupaya agar dapat bermain di Stadion Gelora 10 Nopember (G10N), Tambaksari. Pasalnya, pihak klub mempunyai beberapa pertimbangan kenapa berharap agar Persebaya bisa kembali bermarkas di stadion legendaris tersebut.
"Kalau harus jelaskan secara simple, ada dua pertimbangan kenapa kami berharap bisa ber-home base di Gelora 10 Nopember. Tidak di Gelora Bung Tomo (GBT). Yaitu, pertimbangan teknis dan non-teknis," terang Direktur operasional Persebaya, Puji Agus Santoso.
Dari pertimbangan teknis, lanjut Puji, penyelenggaran home di GBT terlalu high cost. Utamanya berkaitan dengan biaya-biaya yang muncul untuk standar keamanan, kenyamanan, keselamatan, serta meminimalisir tingkat kebocoran penonton tak bertiket.
"Untuk sewa barikade sekali laga home saja, kami harus mengeluarkan biaya hingga Rp 300 juta. Itu belum meliputi biaya untuk personel dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk menjaga standar tersebut," papar Puji.
Tingginya biaya, masih bisa ditoleransi ketika pendapatan dari tiket penonton bisa full house, seperti saat Homecoming Game (50.000 tiket), atau Anniversary Game (55.000 tiket).
Sementara pada dua kali laga home Liga 2, pemasukan tiket penonton hanya mencapai 19.000 (lawan Madiun Putra) dan 25.000 (Persepam MU).
"Dari average dua laga home Liga 2 itulah, kami berasumsi bahwa jumlah tersebut masih memadai untuk diselenggarakan di Gelora 10 Nopember yang berkapasitas 25 ribu penonton," lanjut Puji.
Dari pertimbangan non teknis, manajemen berupaya mendengar masukan dari Bonek yang sejak awal memang lebih menginginkan Persebaya ber-home base di Gelora 10 Nopember. Tidak di GBT yang dianggap terlalu jauh, karena di pinggiran kota. Belum lagi masalah akses yang sangat terbatas sehingga kerap muncul keluhan setiap usai pertandingan.
"Gelora 10 Nopember posisinya tepat di tengah kota. Juga sarat dengan nilai sejarah kebesaran Persebaya, yang semoga dapat mengangkat motivasi seluruh pemain untuk bangkit," lanjut Puji.
Manajemen sudah menyampaikan permintaan penggunaan Gelora 10 Nopember kepada Pemkot, dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan suporter, di kantor Dispora, Rabu (21/6) lalu.
Namun, hingga saat ini belum ada lampu hijau. Oleh karena itu, manajemen juga mengantisipasi dengan mengurus perijinan penggunaan Gelora Delta Sidoarjo sebagai alternatif sementara.
"Justru, kami lebih cepat mendapat respons dari pengelola Gelora Delta Sidoarjo. Bahkan, Bupati-nya sendiri (Saiful Ilah) langsung menyambut positif," papar Puji.
"Kami harus cepat memutuskan (terkait stadion) ini, mengingat liga akan bergulir beberapa hari lagi. Kami harus mulai berjualan tiket, juga melaporkan rencana perubahan stadion ini kepada pengelola liga," tandasnya. (hrs)
Advertisement