Gelaran Liga 1 Tak Jelas, Persebaya Tagih Komitmen PSSI
Skuad Persebaya akhirnya resmi mengakhiri aktivitas tim. Keputusan ini diambil seiring dengan berakhirnya sesi latihan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, pada Jumat 23 Oktober 2020 sore.
Keputusan ini diambil manajemen Bajo Ijo, karena belum adanya kejelasan lanjutan kompetisi dari PSSI dan PT LIB. Persebaya hingga hari ini-pun juga belum mendapatkan update apapun terkait situasi terkini. Baik dari PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB). Selaku operator kompetisi.
Padahal, Persebaya sejak sepekan lalu, sudah mengirim surat resmi ke PSSI. Isinya, permintaan agar segera ada kepastian kelanjutan kompetisi. Apakah kompetisi dilanjutkan atau tidak. Nyatanya, surat resmi itu tidak dibalas hingga Kamis 22 Oktober 2020. Satu hari sebelum skuad Aji Santoso mengambil keputusan berhenti latihan sementara.
“Ini yang kami sayangkan. Padahal, kami butuh gambaran akan situasi sekarang ini. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan. Nyatanya, sampai saat ini, surat itu tidak berbalas,” kata Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi seperti dikutip dari laman resmi Persebaya.
Ia mengaku penghentian ini adalah imbas dari tak adanya respon dari PSSI dan PT LIB. Padahal, lebih dari sepuluh hari, pasca club meeting di Yogjakarta pada awal Oktober ini, seluruh klub peserta kompetisi termasuk Persebaya, sepakat menunggu kabar lebih lanjut. Namun nyatanya, kabar itu tak kunjung datang.
Menurut Chandra, dampak dari tak adanya kabar dari PSSI dan PT LIB sangat merugikan tim. Baik dari sisi keuangan maupun sosial. Persebaya menanggung kerugian besar. Mental pemain down, program latihan berantakan, dan beban finansial klub semakin besar.
Untuk itu, Persebaya berharap PSSI segera memutuskan status kompetisi. Selain itu, Persebaya juga menagih komitmen ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Saat rapat extraordinary meeting di Yogjakarta, Iwan mengatakan bahwa PSSI akan memenuhi hak-hak klub selama masa menunggu itu. Namun nyatanya hingga kini, komitmen itu tak ada hasilnya.
“Kami tunggu komitmen itu. Semoga terwujud. Sesuai apa yang disampaikan di Yogjakarta. Seluruh klub Liga 1 menjadi saksinya,” tandas Candra.
Sementara itu, sesi latihan terakhir kemarin diselimuti suasana haru. Sebetulnya, semua pemain, sudah mengetahui, momen itu menjadi latihan terakhir. Kendati begitu, gurat kecewa masih juga gagal disimpan di wajah mereka. Setelah sesi latihan berakhir. Para pemain saling berangkulan. Coba saling menghibur satu sama lain.
“Pasti sedih. Kami sudah berlatih sekian lama. Begitu kerasnya. Ternyata, ujungnya seperti ini,” kata David da Silva.
Sebagai kenangan, seluruh pemain dan ofisial foto bersama. Pelatih Persebaya Aji Santoso berharap, sesi foto bersama itu bukanlah sesi foto terakhir mereka berseragam Persebaya.
“Ke depan kami belum tahu situasinya seperti apa. Saya hanya minta pemain terus jaga kondisi dan berkomunikasi. Semoga itu bukan foto terakhir,” ungkap Aji Santoso.
Advertisement