Persakmi Jatim Dukung Sekolah Tatap Muka di Surabaya Ditunda
Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) Jawa Timur mendukung pembatalan sekolah tatap muka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Surabaya.
Pembina Pengurus Daerah Persakmi Jawa Timur, Estiningtyas Nugraheni mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka di masa pandemi gelombang kedua ini harus dipikirkan betul. Segala sesuatunya, mulai sarana prasaran harus disiapkan dengan matang.
"Kami mendukung Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang tidak buru-buru mengeluarkan kebijakan sekolah tatap. Menunggu semua siap baru sekolah tatap muka," kata Estiningtyas, Jumat, 8 Januari 2021.
Esti menambahkan, sekolah tatap muka memang dirindukan oleh para siswa, karena banyak siswa yang sudah mulai jenuh dengan belajar daring. Apalagi siswa tidak memiliki faslitas untuk daring.
Namun, di sisi lain Persakmi berharap sekolah yyang mengelar tatap muka harus benar-benar sudah siap, mulai dari SDM, lapangan, sarana lainnya.
"Prinsipnya, berdasarkan hasil uji coba kemarin hanya mengelola 5 pesen dari siswa SMP dan SD. Hasilnya memang bagus, tapi perlu diingat apabila kasus tinggi, tentunya SDM-nya juga harus cukup," katanya.
Persakmi merekomendasikan, apabila sekolah tatap muka diselenggarakan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan penyelenggaran dipastikan aman.
"Karena pandemi ini masih berlangsung yang perlu dipertimbangkan adalah bagaimana melalukan kehidupan seperti semestinya," katanya.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya memutuskan untuk tetap melakukan sekolah daring sesuai intruksi Mendargri.
Plt Wakil Walikota Whisnu Sakti Buana menjelaskan, pertimbangan memutuskan tetap sekolah daring berdasarkan keputusan dari Pemerintah Pusat. Sesuai dengan instruksi Mendagri.
Advertisement