Perpisahan Totti dengan AS Roma
Roma: Francesco Totti telah menunjukkan loyalitasnya untuk klub asal Italia AS Roma. Laga melawan Genoa pada pekan ke-38 Liga Italia Serie A, menandai akhir dari status 'The King of Rome (julukan Totti)' sebagai pemain Srigala Ibu Kota.
Tidak ada sentimen khusus yang ditunjukkan pelatih AS Roma, Luciano Spalletti, kepada Francesco Totti. Sang pelatih tidak serta merta menurunkan Totti sejak menit awal pertandingan melawan Genoa yang berlangsung di Stadion Olimpico.
Seperti diketahu, Spalletti dan Totti merupakan dua sosok yang saling bertentangan. Tidak ada hubungan yang harmonis antara keduanya. Sang pelatih berulang kali mengindikasikan kalau ia terganggu dengan sikap suporter yang lebih fokus terhadap Totti daripada mendukung AS Roma.
Hal tersebut terbukti ketika ia baru menurunkan Totti pada babak kedua pertandingan, tepatnya pada menit ke-54 untuk menggantikan Mohamed Salah. Jika itu bukan laga terakhir Totti untuk AS Roma, bukan tidak mungkin Spalletti akan membiarkan sang pemain mengendap di bangku cadangan pemain.
Jika melihat dari sisi profesionalisme, sikap yang ditunjukkan Spalletti adalah sikap yang lumrah. Sebagai pelatih, Spalletti memiliki penilaian yang obyektif terhadap para pemainnya. Ia yang mendapat kepercayaan dari AS Roma untuk mengantarkan klub tersebut bersaing di papan atas Serie A, dan ia bisa memenuhi permintaan tersebut, tanpa kehadiran Totti secara reguler di lapangan.
Namun, sosok Francesco Totti sudah begitu melekat bersama AS Roma. Seakan sang pemain tidak bisa dipisahkan dengan klub tersebut. Sejak menembus skuat utama Giallorossi pada 1992, Totti sudah tampil dalam 785 pertandingan dan mencetak 307 gol untuk AS Roma.
Hal tersebut membuat posisi Spalletti di AS Roma menjadi serba salah dan membuat hubungannya dengan Romanisti menjadi tidak harmonis. (trs)