Perpindahan IKN Didoakan dari Tanah Kelahiran Gajah Mada, di Gunung Ratu. Lamongan
Paguyuban Budaya (PB) Wilwatika Lamongan turut mangayu bagyo menyambut perpindahan dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.
Sebagai penanda, mereka menggelar upacara adat dan doa bersama umat beragama dan penghayat kepercayaandi lokasi situs makam Nyai Andongsari, Gunung Ratu, Desa Girik, Kecamatan Ngimbang, Jumat 16 Agustus 2024.
Sengaja memilih di situs makam tersebut, karena dikaitkan dengan cikal bakal sejarah Nusantara yang tidak dipisahkan dengan peran besar Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara dalam sumpah Amukti Palapa.
Gajah Mada sendiri merupakan anak semata wayang Nyai Andongsari yang diyakini lahir di Gunung Ratu tersebut.
Pada gelaran prosesi upacara adat hingga menjelang petang hari itu, ditampilkan kirab tumpeng robyong dari pusara Makam Nyai Ratu Andongsari.
Kemudian, dilanjutkan kirab tumpeng pasinggitan/tumpeng wiro pinggit, kirab tujuh air suci hingga penyatuan tumpeng robyong, tumpeng gedong pasingitan/pasingitan, dan kendaga sapta pratala.
Tidak hanya itu. Di tengah acara juga diperagakan kesenian tari semi sendratari yang menggambarkan perjuangan Nyai Andongsari saat melahirkan Gajah Mada.
Sebagai penutup, ada rebutan gunungan yang penuh dengan hasil pertanian. Sebelumnya didahului doa oleh Pimpinan Ponpes Sunan Drajat, KH Abdul Ghofur.
Hadir dalam upacara adat tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, tokoh ulama sekaligus Pimpinan Ponpes Sunan Drajat Lamongan, KH Abdul Ghofur, anggota Forkompimcam sejumlah serta masyarakat setempat.
Peringatan sekaligus upacara adat dan doa bersama ini dimaksudkan menjadi pengingat sekaligus spirit memperjuangkan kemerdekaan dengan membawa nilai-nilai leluhur.
Khususnya masa Kerajaan Majapahit dengan rajanya Raja Hayam Wuruk bersama Maha Patih Gajah Mada dalam mempersatukan Nusantara.
“Spirit Gajah Mada sebagai pemersatu Nusantara harus diwariskan kepada generasi bangsa, sebagai penghuni Indonesia emas 2045 mendatang, ” tutur Bupati Yuhronur Efendi.
Lebih jauh Pak Yes, sapaan akrab orang orang nomor satu di Kota Soto ini, Lamongan, kesiapan untuk menyongsong Indonesia Emas tersebut harus ditanamkan mulai saat ini.
Salah satu di antaranya dengan mengenalkan para leluhur dan para pahlawan yang telah memperjuangkan kebhinekaan untuk kemerdekaan Indonesia.
“Persiapan tidak hanya fisik, sarana prasarana infrastruktur. Tapi, juga ikut memelihara budaya yang kita miliki dengan berbagai keragamannya sampai nanti, "tandasnya.
Adapun menyinggung soal keyakinan terkait sejarah di Gunung Ratu ini, Pak Yes mampu mendorong semangat dan berharap segera ada bukti ilmiah sejarah yang bisa memperkuat keyakinan, bahwa Nyai Andong Sari ada di Lamongan dan di tempat ini.
"Semoga saja apa yang kita harapkan terwujud, ”pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PB Wilwatikta, Sriaaji Purwa Wiyasa mengungkapkan keyakinannya. Bajwa keyakinan keberadaan makam Ibunda Maha Patih Gajah Mada ada di Gunung Ratu, Ngimbang ini. Dasarnya, di lokasi ini banyak temuan pecahan artefak hingga didalami secara spiritual.
“Di tanah inilah Gajah Mada di ahirkan oleh Nyari Ratu Tribuana Tungga Dewi yang menyamar menjadi Nyai Andong Sari. Panjang sejarahnya, "tandasnya.
Advertisement