Perpendek Jarak, Bandara Banyuwangi Buka Rute Banyuwangi-Sumenep
Bandara Banyuwangi secara resmi melayani penerbangan perintis Banyuwangi-Sumenep, Selasa, 11 Januari 2022. Pembukaan rute ini ditandai dengan penerbangan perdana dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Trunojoyo, Sumenep menuju Bandara Banyuwangi. Penerbangan perdana ini dilakukan dengan pesawat Cessna C208B Granda Caravan.
Dalam penerbangan perdana ini pesawat milik maskapai Susi Air itu ditumpangi sejumlah pejabat Kabupaten Sumenep seperti Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah, Kepala UPBU Trunojoyo, M. Arqodri Arman dan Forkopimda Sumenep. Mereka disambut Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah dan beberapa pejabat Banyuwangi.
“Apresiasi yang setinggi-tingginya pada Kementerian Perhubungan atas terselenggaranya penerbangan perintis perdana hari ini,” ujar Sugirah.
Menurutnya, penerbangan rute Sumenep-Banyuwangi ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Dimulai tahun 2021 pengajuan Banyuwangi pada Kementerian Perhubungan RI. Pada akhirnya dapat disetujui dan terealisasi pada tahun 2022 ini.
“Dengan telah launching-nya Banyuwangi Rebound semoga rute ini dapat mempermudah tranportasi menuju Madura, meningkatkan perekonomian dan bermanfaat bagi masyarakat Banyuwangi,” tegasnya.
Setiap kali penerbangan, pesawat ini mampu membawa penumpang sebanyak 12 orang. Untuk jadwal penerbangan Banyuwangi Sumenep dan sebaliknya ini dilakukan dua kali dalam sepekan, yakni pada Selasa dan Rabu.
Hari Selasa, pesawat berangkat dari Sumenep pukul 12.20 WIB dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 13.05 WIB. Dari Banyuwangi, pesawat bertolak pukul 13.15 WIB dan tiba di Sumenep pukul 14.00 WIB.
Sementara untuk hari Rabu, pesawat berangkat dari Sumenep pukul 10.40 WIB, dan tiba di Banyuwangi pukul 11.25 WIB. Sebaliknya, dari Banyuwangi pesawat berangkat pukul 11.35 WIB dan tiba di Sumenep pukul 12.20 WIB.
Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Banyuwangi Dewi Khalifah menyatakan, adanya penerbangan Banyuwangi-Sumenep ini merupakan cita-cita yang selama ini diinginkan. Rute ini, menurutnya, menyambungkan Banyuwangi-Sumenep menjadi lebih dekat.
“Mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi dua daerah ini Banyuwangi dan Sumenep,” ungkapnya.
Dia menambahkan, masyarakat Sumenep banyak yang berdomisili dan melakukan hubungan bisnis di Banyuwangi. Rute ini juga akan menjadi jembatan penyambung ketika masyarakat dari Sumenep akan ke pulau Bali. Utamanya bagi masyarakat di daerah kepulauan Sapeken, Raas dan Sapudi.
Di menambahkan, rute penerbangan ini tentunya menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Kabupaten Sumenep agar lebih dekat pada Banyuwangi dan Bali. Dia berharap ini akan berkembang dan bermanfaat lebih luas misalnya berkaitan dengan kunjungan wisata. Mungkin, kata Dewi Khalifah, bisa dibuatkan destinasi wisata Sumenep dan Banyuwangi atau sebaliknya.
“Di Banyuwangi mungkin ada waktu yang bisa makan durian bareng, di Sumenep ada waktu tertentu makan srikaya bareng-bareng. Ini bisa dipadukan menjadi salah satu wisata yang menarik bagi kedua daerah,” ujarnya.
Rute penerbangan ini memangkas waktu perjalanan dari Banyuwangi-Sumenep dan sebaliknya. Dengan perjalanan darat setidaknya membutuhkan waktu sekitar 10 jam perjalanan. Namun dengan penerbangan ini jarak tempuh hanya membutuhkan waktu 45 menit saja.
“Untuk tarifnya hanya Rp245 ribu dari Sumenep ke Banyuwangi. Sedangkan dari Banyuwangi ke Sumenep Rp290 ribu,” ujar Kepala UPBU Trunojoyo, M. Arqodri Arman.