Perpecahan Umat, Abdul Mu'ti: Kurang Silaturahmi dan Komunikasi
Akar kecurigaan dan kesalahpahaman di antara sesama umat seringkali muncul karena sebab sederhana. Yaitu, kurang komunikasi dan kurang silaturahmi.
“Kalau tidak ada komunikasi, adanya kita saling curiga. Lepas dari segala perbedaan yang ada, persatuan bisa kita lakukan kalau kita berkomunikasi,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dalam keterangan Selasa, 4 Mei 2021.
Abdul Mu’ti pun lantas menceritakan pengalamannya menjalin silaturahim dan komunikasi intensif dengan kelompok-kelompok yang selama ini dianggap miring.
Dari perjumpaannya itu, anggapan-anggapan dan stereotip yang selama ini dilemparkan ke publik dengan sentimen-sentimen golongan ternyata tidak benar adanya.
Tak Rukun Karena Minim Beremu
“Bagaimana umat Islam ini rukun? Kadang-kadang kita belum bisa rukun karena jarang bertemu. Harus kita intensifkan antar ormas. Kalau kita agak kaku, berkomunikasi itu susah,” ungkapnya.
Tidak terjalinnya komunikasi, menurut Mu’ti hanya akan menjaga jurang pembatas dan sekat antara masing-masing kelompok dengan saling menonjolkan perbedaan yang ada.
Atas pengalamannya itu, Abdul Mu’ti pun berpesan agar elemen Muhammadiyah terbuka dan giat menjalin silaturahim dan komunikasi dengan semua kelompok lain yang ada.
Selain itu, Mu’ti juga berpesan agar Muhammadiyah tidak terjebak pada retorika semata.
“Fokus pada manhaj-nya dan tidak usah terseret arus yang lebih banyak retorika. Kalau kita bisa membangun dengan branding-branding yang baik, Insyaallah kita bisa menjadi organisasi yang tidak hanya bil-qaul (retorika), tapi dengan kerja nyata yang kita bisa melakukannya,” tutur Mu’ti, dalam forum Pengkajian Ramadhan 1442 H yang diselenggarakan oleh PWM DKI Jakarta.