Pernyataan Timses yang Tak Terkontrol Bisa Rugikan Jokowi
Pasangan capres cawapres Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin di atas kertas berpeluang memenangkan Pilres 2019 atas penantangnya pasangan Prabowo - Sandiaga Uno.
Sebagai uncumben Jokowi bisa membuat kebijakan apa saja yang dapat mendongkrak popularitas, supaya terpilih kembali. Ini manusiawi dan semua incumben melakukan hal yang sama. Berbeda dengan penantang yang ibaratnya berangkat dari titik nol.
Tapi peluang besar untuk menang itu bisa terbalik dan menjadi mala petaka. Penyebabnya tingkah laku dan pernyataan timnya yang tidak terkontrol.
Penilaian itu disampaikan pakar komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gun Gun Heriyanto, kepada ngopibareng.id Sabtu 1 Desember 2018.
"Ada beberapa orang di kubu Pak Jokowi yang sering menyerang lawan dengan kata-kata yang keras. Bagi dia mungkin hebat, tapi tanpa disadari, pernyataan yang tidak terkontrol tersebut bisa merugikan Pak Jokowi," kata Gun Gun tanpa menyebut nama yang dimaksud.
Gun Gun tidak tahu orang itu memang dipasang dengan tugas khusus untuk menyerang kubu lawan atau tidak. Tapi, dari segi ilmu komunikas politik, strategi itu merugikan. Baginya, pilpres beda dengan bertinju, untuk menjatuhkan lawan memang diperlukan pukulan yang keras.
Sedangkan, masih menurut Gun Gun, di Pilpres yang dibutuhkan adalah empati. Untuk mendapatkan empati harus dilakukan dengan cara yang santun dan beradab. Kalau main kayu kekerasan yang ditampilkan, bukan empati yang didapat tapi antipati yang diperoleh.
Nasib serupa juga akan dialami oleh pasangan Prabowo-Sandi, kalau pernyataan dan tingkah laku timnya tidak terkontrol dan selalu menyakiti pihak lain. "Jokowi - Prabowo harus adu akal, jangan main okol," pesan Gun Gun. (asm)