Pernyataan Sikap Muhammadiyah Terkait Perang Israel Vs Palestina
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan pernyataan sikap, tentang tragedi kemanusiaan akibat perang Israel vs Palestina. Dalam butir pernyataan yang disampaikan dalam konperensi pers, Kamis 12 Oktober 3023, Muhammadiyah mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
PBB segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
Konperensi pers dihadiri Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir; didampingi Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum; Syafiq Mughni selaku Ketua Bidang Hubungan dan Kerjasama Internasional; dan Edy Kuscahyanto selaku Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum.
Haedar Nashir menjelaskan, pernyataan itu dilandasi oleh pemikiran bahwa perang Israel-Palestina menjadi tragedi yang berulang kali terjadi dan menelan korban jutaan masyarakat sipil dari kedua belah pihak.
Pertanyaan mendasar, Persatuan Bangsa-bangsa pada 24 Oktober ini genap 78 tahun ini, tidak berdaya menghentikan perang dan mencari solusi sampai akarnya.
“Negara-negara termasuk Indonesia yang menyerukan perdamaian, dunia tanpa kekerasan, apakah kita akan terus mendiamkan tragedi ini terus terjadi. Kita semua bertanya, dalam perjalanan PBB yang sudah 78 tahun belum juga bisa menghentikan perang dan mencari solusi sampai ke akar,” jelasnya.
Selain mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa, dalam pernyataan itu, Muhammadiyah juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Abdul Mu’ti menambahkan, “Kami meminta kepada pemeritah Indonesia langkah-langkah yang selama ini dilakukan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina perlu diperkuat lagi. Muhammadiyah juga sudah bersinergi dengan Pemerintah Indonesia dan juga pemerintah Palestina untuk berbagai program kemanusiaan”.
Dalam program kemanusiaan, Syafiq Mughni menyampaikan sudah sejak dua tahun lalu Muhammadiyah membuka sekolah untuk para pengungsi Palestina di Beirut, Lebanon. Muhammadiyah juga sudah menyiapkan sejumlah dana yang semula akan digunakan untuk pengembangan kapasitas di Palestina, tetapi karena ada perang dialihkan untuk kepentingan lebih mendesak terutama membantu mereka yang menjadi korban perang.
Muhammadiyah juga memiliki jumlah relawan terlatih yang cukup memadai, beberapa kali dikirim ke Turki, Myanmar, membantu pengungsi Rohingya, juga ke beberapa negara lain. Sehingga sumber daya manusia Muhammadiyah sudah sangat siap dengan tenaga kemanusiaan yang terlatih serta didukung dengan perlengkapan kesehatan termasuk rumah sakit lapangan.
“Di samping dana yang sudah tersedia, Muhammadiyah melalui Lembaga Amil Zakat Infaq Sodakoh Muhammadiyah, Lazismu menggalang dana masyarakat supaya lebih banyak lagi bantuan untuk korban perang Israel-Palestina,” tandas Syafiq Mughni.
Tujuh pernyataan sikap Muhammadiyah terkait perang di Palestina:
Sangat prihatin dengan perang Israel-Palestina dan menyampaikan duka cita yang mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal dunia dan luka-luka.
Mendesak kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, melakukan gencatan senjata, dan melakukan perundingan damai.
Menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini. Semua pihak ikut serta menyelesaikan akar masalah dan menaati serta mengimplementasikan Resolusi Dewan Keamanan PBB sebagai solusi konflik Israel-Palestina.
Meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju yang telah dilakukan selama ini dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan perang Israel-Palestina untuk kepentingan politik tertentu yang berpotensi menimbulkan masalah di dalam negeri.
Menyerukan kepada umat Islam untuk memanjatkan doa dan shalat ghaib bagi kaum muslimin yang menjadi korban perang serta memohon kepada Allah agar perang segera berakhir dan masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.
Muhammadiyah senantiasa mendukung perjuangan Palestina serta bersiap mengirimkan bantuan dan relawan kemanusiaan, aktif berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang dapat dipercaya untuk membantu masyarakat sipil yang menjadi korban perang terutama anak-anak dan perempuan.
Advertisement