Pernikahan di Masa New Normal, Begini Contohnya
Sebuah simulasi pernikahan New Normal di Kota Malang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Protokol kesehatan tersebut dimulai dari penerapan surat undangan digital dengan scan barcode. Hal ini diterapkan untuk meminimalisir kontak antar orang per orang.
"Sebetulnya konsep yang kami hadirkan hari ini tidak jauh dari anjuran yang diberikan oleh pemerintah (terkait penerapan protokol kesehatan)," tutur Event and Wedding Consultants Felix Organizer, Ahmad Safiaji pada Kamis 18 Juni 2020.
Selain itu, tamu yang hadir juga dibatasi sebesar 50 persen dari kapasitas gedung resepsi. Karena sesuai aturan pemerintah, pesta pernikahan hanya boleh dihadiri tamu maksimal 50 persen dari kapasitas gedung.
“Selain itu yang berbeda adalah penyediaan thermo gun dan cuci tangan di tempat acara,” ujar Aji.
Tradisi berjabat tangan dengan kedua mempelai harus dilakukan dengan jarak jauh. Untuk foto bersama, para tamu undangan diatur jaraknya menggunakan sistem zig zag.
"Untuk makanan ada beberapa mekanisme yang kami tawarkan, di antaranya dengan prasmanan tapi diambilkan oleh pelayan, lalu pakai sistem hampers. Jadi tamu datang, tidak makan tapi nanti saat akan pulang diberi bingkisan yang isinya makanan,” ujar Aji.
Untuk biayanya sendiri, terang Aji terhitung terjangkau karena banyak item yang dikurangi. Jika dihitung, klien bisa menghabiskan kurang lebih Rp100 juta.
"Segi biaya untuk ini malah dipangkas, karena otomatis tamu berkurang. Maka pemesanan menu catering pun berkurang lebih ke intimate wedding, tamunya terbatas," katanya.
Saat ini, kata Aji baru satu klien yang telah memesan konsep pernikahan New Normal kepada pihaknya. Sementara klien yang menunda pernikahan karena pandemi Covid-19 sebanyak 25 orang.
"Kemungkinan pernikahan dengan konsep New Normal ini akan dilangsungkan pada Juli 2020," tutupnya.
Advertisement