Pernak Unik Balapan Hell of North 2023
Balapan Paris Roubaix selalu membawa trend pernik pernik baru. Pasalnya, balapan ini unik dengan melewati medan bebatuan (cobbles), aspal, dan tanah padat.
Hell of North, julukan untuk balapan Paris-Roubaix ini berjarak 256 km. Uniknya, balapan ini memiliki 54,5 km jalanan cobbles (ada 29 sektor). Ini untuk kelas pria. Sedangkan untuk Paris-Roubaix femme khusus pembalap perempuan, total ada 17 sektor atau 29,2 km yang harus ditaklukkan.
Yang paling menghebohkan adalah penggunaan pompa ban di dalam hub. Dengan nama tyre pressure management system. Ada dua merek yakni Scope yang digunakan tim DSM dan Jumbo Visma dengan KAPS-nya.
Berikut beberapa pernik lain yang tertangkap kamera dari arena Paris-Roubaix 2023.
Stem monster 17 cm
Tim EF Education-EasyPost menggunakan stem ekstra panjang merek FSA SL-K aluminium sepanjang 17 cm. Memang penggunanya adalah pembalap tertinggi di peloton pro, Jonas Rutsch. Tingginya menjulang 197 cm.
Dia menggunakan Cannondale Supersix Evo Lab71 ukuran 58 m. Dikombinasi dengan stem 170 mm. sebenarnya Canondale menyediakan ukuran 61 cm, tetapi Jonas tidak mau sepedanya lebih tinggi 3 cm daripada size 58. Kurang lincah katanya.
Catatan-catatan penting
Setiap pembalap mempunyai trik tersendiri untuk mencatat sektor-sektor cobbles yang ada. Jadi semacam catatan di kilometer berapa harus memperhatikan apa. Misal ada tikungan, atau ada sektor cobbles, dan informasi lainnya.
Mereka cukup membuat catatan dengan tulisan tangan atau print lantas ditempel di stem atau toptube sepeda.
Pedal unik
Zoe Backstedt (EF Education-TIBCO-SVB) menggunakan pedal Speedplay yang dimodifikasi. Pembalap berusia 18 tahun yang penah menjuarai dua kali kejuaraan dunia junior road race ini menggunakan pedal yang digunakan oleh ayahnya, Magnus Backstedt saat menjuarai Paris-Roubaix tahun 2004.
Yang dimodifikasi adalah, dibuangkan bagian plastik sehingga hanya tersisa bagian besinya. Menurut Backstedt, dengan cara ini meminimalisir pedal kotor gara-gara lumpur.
Aneka model 3D printing
3D printing sangat membantu dalam balapan Paris-Roubaix ini. Terutama chain catcher. Karena balapan berada di medan bebatuan, maka rantai rawan loncat atau terlepas dari chainring. Sehingga perlu diberi pembatas atau chain catcher.
Selain itu, 3D printing juga digunakan untuk membuat dudukan nomor balap. Karena berbagai macam bentuk seatpost sehingga diperlukan custom dan kreatifitas sendiri dalam membuat dudukan nomor ini.
Sepeda rim brake masih eksis
Meskipun sudah banyak tim beralih menggunakan sepeda dengan teknologi pengereman disc brake, tetapi tim perempuan dari Parkhotel Valkenburg masih mengadopsi sistem pengereman rim brake.
Sepeda Factor mereka dilengkapi dengan grupset Ultegra Di2 dan rim brake.
Warna-warni meriah
Trek memamerkan warna terbarunya untuk tim perempuan Trek-Segafredo. Sepeda Trek Domane ini berdesain “Trek Team Black”.
Jadi Trek mengadopsi warna hitam di background dengan paduan warna meriah sebagai perwujudkan dari bebatuan cobbles.
Selain Trek-Segafredo, Team UAE ADQ women juga menggunakan bartape warna warni yang matching dengan apparel tim ini.
Rantai Blink Blink
Mad Pedersen (Trek-Segafredo) menggunakan rantai dan sproket dari SRAM dengan warna emas. Membuat Trek Madone terbaru ini jadi lebih spesial di dalam peloton.
Pedersen juga menggunakan setingan 1x (single chainring) ukuran 54t dengan sproket 10-33t.
Helm grafis otak
Tim Jumbo-Visma unik. Mereka semua menggunakan helm Lazer dengan grafis bergambar otak manusia. Mereka sedang berkampanye pentingnya pengguaan helm untuk melindungi kepala.