Permohonan Paspor Turun, Imigrasi Tulungagung Mulai Jemput Bola
Kantor Imigrasi Blitar memproses kurang dari 800 paspor sepanjang Juli 2020. Sedangkan pada Juni Imigrasi hanya memproses 500 pengajuan saja. Sedangkan April hingga Mei tak ada satupun pengajuan paspor. Jumlah yang disebut jauh menurun dibanding pada masa sebelum pandemi Covid-19.
Kasi Dokumen dan Izin Tinggal Kantor Imigrasi Klas IIB Blitar, M. Andri Budiman mengatakan sedikitnya minat untuk membuat paspor disebabkan banyak negara yang masih memberlakukan lock down, pembatasan akses masuk bagi warga asing, termasuk dari Indonesia.
Gambaran selama masa pandemi itu timpang jika dibandingkan permohonan paspor saat situasi normal, di mana jumlah permohonan tiap bulan bisa mencapai 2.800-3.000 lembar, baik permohonan baru maupun perpanjangan.
Pihaknya pun menerapkan strategi jemput bola lewat eazy passport, yakni model pelayanan paspor di luar kantor dengan cara mendatangi pemohon yang mengajukan permohonan pengurusan paspor secara kolektif. "Jangan takut, karena bagaimanapun kami tetap memperhatikan standar protokol kesehatan dalam setiap pelayanan yang kami lakukan. Baik di kantor maupun saat pelayanan keliling seperti sekarang," kata Andri.
Di Tulungagung, program eazy passport direncanakan akan digelar secara berkala, bergabung dengan program pelayanan masyarakat yang dilakukan jajaran Polres Tulungagung yang lebih dulu meluncurkan produk layanan SKCK dan SIM keliling melalui Mobile Astuti.
Kapolres Tulungagun AKBP Eva Guna Pandia menyatakan, pihaknya berharap program pelayanan jemput bola itu bisa dimaksimalkan warga Tulungagung untuk mengurus segela keperluan administrasinya terkait paspor, SKCK, maupun SIM dengan terlebih dulu mengajukan permohonan kolektif untuk dikunjungi Mobile Astuti ke lingkungan masing-masing. (Ant)