Permintaan Tenaga Migran Naik Menaker Sebut Jepang Minta 100.000
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia menyebut permintaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) semakin meningkat pasca pandemi Covid-19.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mengatakan, permintaan PMI datang dari beberapa negara termasuk Jepang.
"Dalam waktu lima tahun ke depan Jepang mengharapkan kita untuk mempersiapkan 100 ribu tenaga kerja," kata Ida saat ditemui di Surabaya, Jumat, 22 Desember 2023.
Baginya, kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan oleh para generasi milenial atau bahkan Gen Z bila ingin bekerja ke luar negeri.
Ida menjelaskan, permintaan PMI meningkat lantaran beberapa negara seperti Jepang sedang mengalami penurunan populasi, di mana usia produktif lebih sedikit dibandingkan usia lanjut.
"Sementara di Indonesia kita tahu, pada tahun 2030 mendatang akan memiliki bonus demografi. Di mana usia produktif akan lebih banyak daripada usia lanjut," terangnya.
Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa masih ada beberapa tantangan penetapan PMI ke depannya. Pertama, 54 persen peminat pekerja luar negeri masih didominasi tingkat pendidikan SMP ke bawah.
Kedua, yakni masih banyaknya pekerja PMI perempuan yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan yaitu care giver dan house maid.
Ketiga, masih banyaknya pekerja PMI yang berangkat tidak sesuai prosedur. Ida menyebut, ada 81 persen pengaduan pekerja migran berangkat tidak sesuai prosedur.
Ia berharap, tantangan ini bisa menjadi bahan pembahasan pada forum Musyawarah Musrenbang, Tematik Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Advertisement