Harga Cabai di Banyuwangi Naik 100 Persen dalam Satu Bulan
Harga cabe rawit dan cabe merah naik hingga 100 persen di Banyuwangi selama Januari 2020. Harga cabe rawit mencapai Rp 72 ribu sedangkan cabe merah Rp55 ribu per kilogram. Pedagang menduga tingginya permintaan cabai dari luar kota menyebabkan harga di Banyuwangi naik.
"Kemungkinan naiknya karena dikirim ke Jakarta. Permintaan dari sana banyak sehingga harganya naik," ujar Misriyan, 60 tahun pedagang di Pasar Induk Banyuwangi, Senin, 20 Januari 2020.
Harga cabe rawit di Pasar Induk Banyuwangi saat ini mencapai Rp72 ribu. Harga ini bertahan selama 5 hari terakhir. Padahal, pada awal Januari harga cabe rawit hanya Rp30 ribu. Harga terus merangkak hingga di atas Rp70 ribu.
Begitu juga dengan cabe merah. Dari harga Rp24 pada awal Januari 2020, saat ini harganya mencapai Rp 55 ribu.
Harga cabe yang naik menurutnya berimbas pada turunnya pembelian. "Kalau rumah tangga paling 1 ons atau 0,5 ons. Kalau ada orang hajatan baru belinya banyak," jelas warga Kelurahan/Kecamatan Giri, Banyuwangi ini.
Tiara, pedagang yang lain, menyebut harga cabe rawit sempat menyentuh Rp80 ribu per kilogram. Ini terjadi sekitar satu minggu yang lalu. Saat ini, harga cabe rawit bertahan di atas Rp70 ribu.
"Setiap hari naik turun. Kemarin sempat Rp85 ribu hari ini turun lagi ke angka Rp72 ribu. Tapi naik turunnya tetap di atas Rp70 ribu," katanya.
Dia menyebut kenaikan ini tidak ada hubungannya dengan datangnya tahun baru Imlek. Juga tidak berkaitan dengan stok cabe di Banyuwangi. Karena menurutnya stok cabe setiap hari ada dan mencukupi.
"Kalau stok setahu saya aman. Mungkin cabe Banyuwangi dibawa ke luar (Banyuwangi). Jadi harganya naik," ungkapnya.
Untuk harga komoditas lain seperti bawang putih dan bawang merah tergolong stabil. Meski terjadi fluktuasi harga, namun tidak signifikan. Nilai perubahannya hanya berkisar antara seribu sampai dua ribu rupiah.