PR Gubernur Jatim Segera Perbaiki PPDB SMA/SMK
Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK sudah ditutup pada Sabtu, 27 Juni 2020. Namun, hingga kini, banyak orang tua yang masih tidak puas. Karena dinilai banyak kecurangan yang terjadi.
Juru Bicara Aliansi Orang Tua Surabaya, Sri Ermiati mengatakan para orang tua melihat kecurangan PPDB begitu nyata. Misalnya, memalsukan surat keterangan domisili.
"SKD itu bisa dipakai untuk orang luar kota yang tinggal lama di Surabaya. Di lapangan banyak orang yang sengaja menyalahgunakan ini," kata Ermi, kepada Ngopibareng.id, Senin, 29 Juni 2020.
Pemalsuan SKD ini modusnya berbeda-beda, seperti panitia PPDB bekerjasama dengan perangkat kelurahan/desa di dekat SMA/SMK menawarkan kepada wali murid dengan memuat SKD asli tapi palsu.
"Informasi, ada yang nawarin dari panitia. Ada juga yang datang langsung ke RT/RW atau kelurahan meminta SKD," katanya.
Lanjut, Erni, modus-modus kecurangan dalam PPDB itu banyak. Dan ini harus diperbaiki ke depan.
"Jika ingin kualitas pendidikan kita bagus, maka persoalan PPDB ini harus diperbaiki. Jangan ajarkan anak-anak kita berbuat tidak jujur. Jangan ajari anak-anak kita kebohongan-kebohongan," katanya.
Erni berharap agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur khususnya Dinas Pendidikan (Disdik) Jatim, untuk selalu mensosialisasikan setiap kebijakan dengan baik. Karena menurutnya, sebenarnya permasalahan PPDB ini bisa diantisipasi.
"Kami berharap PPDB ke depan diperbaiki. Ini PR Gubernur Jatim menciptakan pendidikan kita bersih dari praktek-praktek koruptif dan manipulatif," katanya.
Advertisement