Permasalahan Rambut Rontok yang Mengganggu
Rambut rontok menjadi keluhan yang cukup sering dilontarkan oleh pria maupun perempuan. Pada umumnya, seseorang dapat kehilangan 50 hingga 100 helai rambut setiap hari. Seseorang akan menyadari kehilangan lebih banyak rambut daripada biasanya saat melihat gumpalan rambut di sisir atau saluran pembuangan kamar mandi.
Rambut rontok terjadi ketika rambut baru tidak menggantikan rambut yang lama. Hal ini bisa bersifat sementara atau permanen. Menurut Healthline, kerontokan rambut secara terus-menerus dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya didasari oleh masalah kesehatan. Oleh karena itu menjaga kesehatan rambut juga diperlukan perawatan dari dalam tubuh.
Beberapa kasus kerontokan dapat terjadi sementara, sedangkan ada pula yang bersifat permanen, bila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini bisa berujung pada kebotakan. Masalah rambut rontok dapat terjadi dengan berbagai cara yang berbeda, bergantung penyebabnya. Masalah pada kulit kepala tersebut dapat terjadi mendadak atau bertahap, dan tentunya akan memengaruhi bagian kulit kepala atau seluruh tubuh. Berikut ini ulasannya.
Penyebab Rambut Rontok
Jumlah rambut yang lepas atau rontok sekitar 50-100 helai setiap harinya, hal tersebut masih bisa dikatakan normal, karena ada pula rambut yang tumbuh setiap harinya. Pertumbuhan rambut normal umumnya akan diawali dengan fase pertumbuhan (fase anagen), di mana rambut tumbuh dan bertahan selama 2-6 tahun.
Rambut yang rontok akan tumbuh kembali 2–3 bulan setelah rontok (fase telogen). Sebelum rontok, rambut akan memasuki masa transisi selama 2–3 minggu (fase katagen). Jika siklus pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan rontok hingga bisa berujung pada kebotakan. Kerontokan juga dipicu dari beberapa penyebab, diantaranya:
1. Riwayat keluarga
Merupakan salah satu jenis kerontokan rambut yang paling umum terjadi. Kondisi tersebut dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi dengan gejala dan penyebab yang berbeda. Meski dipicu oleh faktor keturunan, androgenetic alopecia dapat dikendalikan dengan perawatan tertentu.an bintik-bintik botak pada pria. Sedangkan pada perempuan, rambut akan menipis di sepanjang kulit kepala.
2. Masalah kesehatan tertentu
Adapula penyebab kerontokan yang dipicu karena permasalahan kesehatan tertentu, seperti:
a. Masalah tiroid,
b. Penyakit autoimun,
c. Infeksi kulit kepala, serta
d. Gangguan mencabut rambut, seperti trikotilomania.
3. Pengaruh obat-obatan tertentu
Rambut rontok juga dapat menjadi efek samping dari penggunaan obat tertentu, di antaranya:
a. Obat kanker,
b. Antidepresan,
c. Obat penyakit jantung, serta
d. Asam urat dan tekanan darah tinggi.
4. Trauma
Kerontokan juga bisa dipicu karena adanya rasa trauma dalam diri seseorang, sehingga mengganggu emosi dan menyebabkan rambut menjadi rontok.
Jenis-jenis Kerontokan Rambut
1. Alopecia Androgenik
Jenis kerontokan rambut yang paling umum terjadi pada pria dan wanita, tetapi dengan gejala dan penyebab yang berbeda. Meski dipicu oleh faktor keturunan, androgenetic alopecia dapat dikendalikan dengan perawatan tertentu.
- Pria, kondisi tersebut bisa dimulai kapan saja, terutama setelah memasuki masa pubertas dan berkembang selama beberapa tahun sesudahnya. Kerontokan rambut akan dimulai di atas pelipis dan berlanjut di sekeliling bagian atas kepala.
- Perempuan, dimulai dengan penipisan rambut di seluruh kulit kepala. Namun, garis rambut tidak akan menyusut, dan umumnya, kerontokan rambut jenis ini merupakan bagian dari proses penuaan, tetapi dapat terjadi kapan saja. Meski menyebabkan rambut rontok yang parah, kondisi ini jarang menyebabkan kebotakan.
2. Alopecia Traksi
Kerontokan yang diakibatkan karena rambut terlalu sering diikat atau ditarik dalam jangka waktu yang lama karena ketika rambut diikat terlalu lama akan mudah terlepas dari folikelnya. Cirinya meliputi:
- Muncul bbenjolan kecil berwarna putih atau merah di sekitar folikel (sekitar akar) rambut,
- Rasa gatal pada daerah rambut yang diikat,
- Muncul sisik di kulit kepala
- Kerontokan yang terjadi secara simetris.
3. Alopecia Areata
Kondisi rambut rontok yang disebabkan oleh kelainan autoimun, gejalanya meliputi:
a. Rambut rontok berlebihan.
b. Kuku kasar, muncul titik-titik putih, dan lebih rapuh.
c. Muncul titik kebotakan berbentuk lingkaran di bagian belakan kulit kepala.
4. Alopecia Universalis
Kondisi kerontokan rambut yang cukup langka, biasanya terjadi ketika rambut di seluruh bagian tubuh rontok dengan gejala seperti:
a. Timbulnya rasa gatal
b. Kerontokan yang terjadi di kulit kepala, alis, ketiak, punggung, dada, hingga kaki.
Namun belum diketahui secara pasti penyebab dari kondisi alopecia universalis.
5. Telogen Effluvium
Jenis rambut rontok yang terjadi secara mendadak dan dalam jumlah besar. Kondisi tersebut biasanya terjadi ketika kulit kepala memasuki fase istirahat dari siklus pertumbuhan rambut (telogen).
- Faktor penyebab telogen effluvium:
a. Melahirkan,
b. Demam tinggi,
c. Operasi besar,
d. Masalah psikologis,
e. Penyakit kronis parah,
f. Masalah tiroid,
g. Melakukan diet ketat, kekurangan protein dan zat besi, serta
h. Akibat penggunaan obat tertentu, seperti isotretinoin atau warfarin.
6. Tinea Capitis
Kondisi rambut rontok berlebihan pada anak yang disebabkan oleh adanya infeksi jamur di kulit kepala, biasanya akan memunculkan gejala, seperti:
a. Demam ringan.
b. Kerontokan rambut terkadang berbentuk melingkar.
c. Muncul bintik-bintik botak yang dapat membesar.
d. Kulit kepala tampak memerah, bersisik, dan terasa gatal.
e. Terkadang menyebabkan pembengkakan kelenjar di bagian belakang leher.
7. Scarring Alopecia
Kerontokan yang juga disebut sebagai alopecia cicatricial tersebut terjadi akibat adanya peradangan atau kelainan pada kulit yang dapat disebabkan oleh folikulitis, lichen planus, lupus, hingga selulit.
Gejala Kerontokan Rambut
1. Rambut menipis secara bertahap,
2. Ada bagian kulit kepala yang pitak (bintik botak)
3. Garis rambut menipis
4. Rambut yang diikat lebih tipis.
Faktor Risiko Kerontokan Rambut
1. Faktor genetik
Rambut rontok bisa dipicu karena adanya keturunan yang juga memiliki permasalahan yang sama. Faktor genetik juga berpengaruh pada usia, seberapa cepat dan tingkat keparahan kerontokan.
2. Usia
Seiring dengan bertambahnya usia, semakin banyak folikel rambut yang berhenti memproduksi sel rambut baru, alhasil, rambut pun semakin rontok ketika semakin tua.
3. Kekurangan protein
Rendahnya asupan protein pada tubuh dapat menyebabkan perubahan pada kondisi kulit, kuku, dan rambut. Rambut juga akan lebih cepat terlepas dari folikel karena kekurangan keratin.
4. Perubahan hormon
Perubahan hormon dapat menjadi faktor rambut rontok, terutama saat hamil, melahirkan, dan menopause, juga dapat membuat rambut rontok yang sifatnya hanya sementara.
5. Obat-obatan dan terapi tertentu
Penyebab seseorang lebih rentan terhadap rambut rontok juga berkaitan dengan obat-obatan dan terapi tertentu, contohnya, obat kanker, masalah jantung, hipertensi, dan pil KB.
Kesalahan Merawat Rambut
Perawatan rambut yang salah juga bisa menimbulkan masalah kerontokan rambut, seperti:
1. Mengikat rambut terlalu kencang,
2. Sering mencuci rambut,
3. Menggunakan produk pewarna rambut,
4. Penggunaan bleaching
5. Menggunakan obat pelurus rambut.
Pengobatan Rambut Rontok
1. Operasi untuk rambut rontok
Biasanya tenaga medis akan menyarankan untuk melakukan tindakan operasi, seperti:
- Transpalasi rambut
yaitu menanamkan rambut yang tersisa di bagian yang botak.
- Terapi laser
Tindakan melakukan laser Untuk merangsang pertumbuhan sel rambut pada folikel.
2. Menggunakan obat-obatan
Berikut beberapa jenis obat yang biasa diresepkan tenaga medis untuk mengatasi rambut rontok:
a. Rogaine (minoxidil) untuk merangsang folikel rambut agar tumbuh kembali.
b. Propecia (finasteride) untuk penderita alopecia androgenik, terutama pria.
c. Spironolakton yang biasa dipakai wanita untuk mengurangi kadar hormon penyebab rambut rontok.
d. Kortikosteroid yang diresepkan untuk kerontokan rambut yang disebabkan penyakit autoimun.
e. Anthralin untuk mengontrol peradangan di kulit kepala, terutama di folikel rambut.
f. Diphencyprone untuk membantu memanjangkan rambut.
Advertisement