Permadi: Kejadian Gempa dan Tsunami Jangan Alam yang Disalahkan
Bencana alam yang terjadi beruntun di Indonesia seperti banjir bandang, gampa bumi, tsunami dan terakhir tsunami Selat Sunda, pada Sabtu malam 22 Desember 2018, dianggap oleh tokoh paranormal Permadi karena ulah manusia sendiri. Tapi karena kepintaran dan kesombongan manusia alam yang selalu disalahkan.
"Lihat di media para ilmuwan berdebat saling menyalahkan alam tidak ada yang menyalahkan dirinya sendiri," kata Permadi kepada ngopibareng Senin, 24 Desember 2018.
Tokoh paranormal yang identik dengan pakaian warna hitam merasa kasihan dengan anak Gunung Kratau yang dituding sebagai sumber bencana
Menurt Permadi belajar dari bencana alam yang terjadi beberapa bulan terakhir, yang diawali dengan gempa bumi di Lombok sampai tsunami Selat Sunda, seharusnya membuat para pemimpin bangsa ini berpikir, mengapa ini terjadi.
"Jangan sibuk membangun pencitraan dan kampanye untuk kekuasaan," kata Permadi.
Kalau para pemimpin itu hanya memikirkan untuk kepentingan syahwatnya sendiri dan terus menerus akan melakukan pengrusakan alam dengan dalih untuk memperkaya devisa, bencana akan tetap menjadi ancaman.
Sebelum ancaman itu datang, Permadi mengajak seluruh pempimpin bangsa bertobat dan melakukan introspeksi.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulan Bencana ( BNPB) Sutopo Purwonegoro, korban yang meninggal dunia akibat tsunami di Selat Sunda sudah mencapai 281 orang, lebih dari 1000 orang. Jumlah ini kemungkinan masih bertambah, karena belum seluruh terdata.
Sementara Disaat berita ini dikirim, Presiden RI Joko Widodo baru tiba di Labuhan, untuk meninjau para pengungsi . Presiden di damping Mentri PU- PR Basuki Hadimulyo dan Mentri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. (asm)