Perlunya Perangkat Holeshot Device Menurut Jorge Martin
Balapan MotoGP itu seru ketika tidak terlalu banyak perangkat elektronik dan aerodinamika di dalam situ. Murni kehebatan pembalap dan mesin dalam beradu balap.
Tetapi akhir-akhir ini pengembangan perangkat pendukung sangat masif, membuat balapan tidak lagi seru. Tidak terlalu banyak aksi overtaking. Karena semua motor memiliki kemampuan yang sama.
Salah satu perangkat yang akan dilarang digunakan mulai 2023 adalah holeshot device. Yakni perangkat elektronik yang bisa menyetel naik turun motor saat akselerasi.
Perangkat ini ditemukan dan dikenalkan pertama kali oleh Ducati tahun 2019. Lantas jadi perdebatan di paddock MotoGP. Meski begitu tim lain akhirnya menggunakan perangkat ini juga.
Karena terus menuai protes, komisi grand prix akhirnya resmi melarang penggunaan perangkat ini. Mulai kejuaraan musim depan.
Ride height device, nama lainnya ini juga sudah dilarang digunakan di Moto2 dan Moto3 efektif mulai 2023. Jorge Martin, pembalap Pramac Racing memiliki pendapat berbeda soal ini.
“Saya pikir tanpa perangkat ketinggian motor, maka pembalap akan lebih sulit untuk menyalip,” kata rider berjuluk Martinator ini.
Dia merasa, keberadaan perangkat ride-height, bagian depan dan belakang dapat disesuaikan, memungkinkan para pembalap untuk bermain-main dengan pusat gravitasi dan keseimbangan.
“Dan harus lebih banyak campur tangan elektronik. Jika kami tidak memiliki perangkat itu, kami harus meningkatkan lebih banyak daya dalam balapan,” tuturnya.
“Bagi kami itu lebih baik karena motor lebih stabil di lurusan. Tidak terlalu berbahaya memilikinya karena kami mengalami lebih sedikit wheelie dan lebih mudah bagi kami untuk berkendara (dengan perangkat itu),” tuturnya.
Meski begitu, Martin tidak juga mendukung 100 persen penggunaan perangkat ini. “Bagi saya, tidak ada bedanya. Itu bisa dipertahankan atau dihilangkan. Kini semua pabrikan telah memiliki ride-height device, karenanya tak ada lagi yang punya keuntungan tersendiri,” tutupnya.