Perlukah Tes Alergi? Ini Penjelasannya
Semua orang memiliki bakat alergi. Hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghasilkan reaksi berlebihan terhadap alergen (penyebab alergi) yang terdapat di lingkungan sekitar.
Reaksi alergi yang dihasilkan tubuh bervariasi, mulai dari gejala ringan hingga reaksi anafilaksis yang dapat mengancam jiwa. Reaksi alergi ringan yang umumnya terjadi, antara lain bersin, hidung tersumbat, gatal, serta mata dan hidung berair.
Melihat hal ini perlukah melakukan tes alergi? Tes alergi adalah prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk mendeteksi apakah tubuh pasien memiliki reaksi alergi terhadap substansi atau bahan tertentu (alergen).
Tes alergi dapat dilakukan dalam bentuk tes darah maupun tes kulit. Prosedur pemeriksaan ini umumnya dilakukan oleh dokter konsultan alergi.
Dokter spesialis anak, dr. Septria Erlitarini, Sp.A dari MedicElle Clinic menegaskan, tes alergi tidak perlu dilakukan pada semua alergi.
"Tes alergi untuk menegaskan diagnosis penyakit alergi. Tidak perlu dilakukan pada alergi yang sudah diketahui pasti apa pencetusnya," kata dokter yang akrab disapa Septria ini.
Tes alergi dibutuhkan untuk pasien dengan gejala yang dicurigai sebagai penyakit alergi tanpa diketahui pencetusnya apa.
Ada tiga jenis tes alergi yang dapat dilakukan. Pertama, Skin Prict Test (SPT).
"SPT dilakukan tidak invasif, aman, serta hasil dapat diperoleh dengan cepat sekitar 15 sampai 20 menit. Dengan hasil yang baik dan biaya lebih murah," ujar Septria.
Sayangnya, tes ini tidak dapat dilakukan pada beberapa kondisi. Seperti kelainan kulit yang luas, anak tidak dapat menghentikan konsumsi obat, dematografisme (keadaan kulit yang mudah merah dan bentol apabila di tekan atau tergores).
Selanjutnya, pemeriksaan IgE spesifik dalam darah. "Biasanya pemeriksaan ini dilakukan apabila kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan SPT," jelas Septria.
Ketiga, pemeriksaan tempel kulit. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menempelkan alergi di kulit selama 2-4 hari untuk mengetahui reaksi seseungguhnya dalam tubuh.
"Pemeriksaan seperti kinesiologi, tes bandul, analisis rambut, analisis cairan dalam lambung merupakan pemeriksaan yang tidak standart dan tidak terbukti sebagai bagian dari pemeriksaan alergi," himbaunya.
Pada anak-anak penyembuhan alergi paling utama ialah pemberian ASI, dan lakukan eliminasi makanan yang menjadi pencetus adanya alergi.
Advertisement