Perluasan Pemukiman di Sheikh Jarrah, Ini Fakta Kekerasan Israel
Ketegangan di Yerusalem menyisakan keprihatinan pelbagai kalangan di dunia. Protes warga Palestina atas pengusiran dari pemukiman di Sheikh Jarrah, diperparah ketika umat Islam sedang melakukan serangkaian ibadah bulan suci Ramadhan dan berharap turunnya Lailatul Qadar berlangsung di Masjid Al Aqsha.
Akibat tindak kekerasan dilakukan polisi Isreal, menimbulkan sejumlah korban jiwa sejak Jumat 7 Mei 2021. Lebih drai itu, aksi polisi Isreal atas rakyat Palestina pada malam berikutnya menyebabkan ratusan orang luka parah.
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967. Ia menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, status yang belum mendapat dukungan internasional.
Sidang Pendudukan Rumah di Sheikh Jarrah Ditunda
Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan, penundaan sidang terkait pendudukan rumah puluhan keluarga Palestina oleh Israel di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
"Dalam semua situasi dan sehubungan dengan permintaan jaksa agung, sidang reguler untuk 10 Mei 2021 dibatalkan," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir Aljazeera.com, Senin 10 Mei 2021.
Dalam pernyataan itu Netanyahu menambahkan jadwal sidang akan diperbaharui dalam 30 hari mendatang.
Menurut rencana sidang pada Senin 10 Mei 2021 beragendakan pengajuan banding lebih dari 70 orang, terhadap perintah penggusuran yang didukung oleh organisasi pemukim Yahudi di distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Ketegangan di Sheikh Jarrah dalam beberapa waktu terakhir, turut mengundang perhatian dunia internasional.
Muslim Palestina Diusir saat Ibadah di Masjid Al-Aqsha
Terlebih, protes warga Palestina atas pengusiran dari pemukiman di Sheikh Jarrah juga berlangsung di Masjid Al-Aqsha sejak Jumat 7 Mei 2021 menyebabkan ratusan orang luka parah.
Meski, dunia internasional mengecam dan mendesak Israel untuk menghentikan perampasan pemukiman di Sheikh Jarrah, namun Netanyahu menegaskan menolak tekanan yang ada.
"Israel dengan tegas menolak tekanan untuk tidak membangun di Yerussalem," dalam pernyataan yang turut dikeluarkannya pada Minggu 9 Mei 2021.
Yerusalem Timur adalah salah satu wilayah yang dicari Palestina untuk negara masa depan. Negosiasi kenegaraan yang disponsori Amerika Serikat dengan Israel terhenti pada 2014. Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, sebuah status yang tidak diakui di luar negeri.
Indonesia Desak PBB Ambil Tindakan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan atas pelanggaran dilakukan Israel.
Fakta terbaru, aksi pengusiran paksa sejumlah warga Palestina dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, oleh pasukan Israel.
"Indonesia mengutuk tindakan tersebut dan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan terhadap pelanggaran yang terus dilakukan Israel," ungkap Jokowi melalui akun Twitter resminya @jokowi pada Senin 10 Mei 2021.
Presiden menilai, tindakan kekerasan dilakukan terhadap warga sipil Palestina di Masjid Al-Aqsa tidak dapat dibiarkan. Presiden juga memastikan, bangsa Indonesia akan terus berpihak kepada rakyat Palestina.
"Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," tutur Jokowi mengakhiri.
Eropa Minta Israel Hentikan Perluasan Pemukiman
Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris pada Kamis mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman di Tepi Barat.
Pernyataan bersama itu muncul ketika ketegangan memanas di sekitar Yerusalem Timur, wilayah lain yang dicari Palestina untuk negara masa depan, di mana pemukim Yahudi yang didukung oleh pengadilan Israel telah mengambil alih beberapa rumah di lingkungan Sheikh Jarrah.
"Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk menyegerakan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," kata negara-negara Eropa itu dalam pernyataan bersama.
"Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak, dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan Negara Palestina," kata mereka.
Di Sheikh Jarrah, polisi Israel mengatakan mereka telah menangkap sembilan orang karena perilaku tidak tertib atau penyerangan ketika para pemukim berhadapan dengan pengunjuk rasa Palestina dalam bentrokan malam.
Seorang reporter Reuters melihat sebuah mobil terbakar di dekat sebuah rumah yang diambil alih oleh para pemukim. Tidak segera jelas siapa yang membakar mobil tersebut.
Sidang Mahkamah Agung Israel
Mahkamah Agung Israel akan mendengar gugatan minggu depan atas penggusuran warga Palestina yang diperintahkan oleh pengadilan yang lebih rendah yang mendukung klaim pemukim. Kelompok hak asasi manusia mengatakan keputusan itu, jika diterapkan, dapat menjadi preseden bagi puluhan rumah lainnya.
Seorang anggota parlemen sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan dia sedang mendirikan sebuah kantor di lingkungan itu - yang oleh sebagian orang Yahudi dikenal sebagai "Simon yang Adil", setelah seorang imam besar kuno dimakamkan di sana.
"Saya senang karena, sejak kami tiba, polisi mulai bekerja," cuit Ben-Gvir. "Tapi jika polisi tidak menangani teroris dengan tangan yang kuat, kami akan berada di sini sampai ada ketenangan."