Perlu Kolaborasi Nyata Universitas Airlangga, IKA dan Mahasiswa
Oleh: Totok Lusida
Peningkatan kasus covid 19 akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Penambahan kasus setiap harinya memecahkan rekor. Perlu perhatian khusus guna menekan terjadinya paparan virus yang semakin masif. Penanganan ini menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tapi segenap lapisan masyarakat yang ada.
Penambahan kasus harian di Indonesia kembali mencapai titik tertinggi pada tanggal 26 Juni 2021, yakni mencapai 21.095 kasus. Angka kasus harian ini merupakan tertinggi kedua di Asia, setelah India. Ini menjadi pukulan berat untuk Indonesia, dimana beberapa waktu lalu harapan untuk memulai kehidupan kenormalan baru memberikan dampak yang baik di berbagai bidang, terutama di bidang ekonomi. Namun pukulan ini menjadi pengingat kita bahwa pandemi belum berakhir, kewaspadaan senantiasa dibutuhkan.
Peningkatan kasus ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Kita tidak boleh menyalahkan pemerintah begitu saja, tapi harus berperan aktif dalam mencegah penyebaran virus yang semakin masif. Sebenarnya pencegahan bisa dimulai dari diri kita sendiri, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Dengan cara yang begitu mudahnya, kita bisa mengurangi penyebaran virus ini.
Gotong royong merupakan ciri khas dan budaya masyarakat Indonesia. Ini sebenarnya merupakan modal yang sangat besar dalam penanganan covid 19. Mari kita bahu-membahu dalam mengatasi permasalahan yang tidak kunjung selesai ini. Cara paling sederhana adalah dengan memaksimalkan peran masing-masing individu, dimana protokol kesehatan wajib dijaga ketat. Tahap berikutnya adalah bagaimana kita berkontribusi di masyarakat dalam membantu pemerintah untuk menangani pandemi ini dengan kapasitas kita masing-masing.
IKA Unair
Anggota IKA (Ikatan Keluarga Alumni) Universitas Airlangga yang tersebar di seluruh Indonesia sudah menjadi bagian dari masyarakat. Mereka tidak hanya bekerja, tapi juga memberikan pengabdian terhadap masyarakat. Dalam masa krisis seperti sekarang ini, IKA Unair sudah bergerak untuk berjuang bersama mulai dari awal pandemi. Kegiatan IKA Unair sekarang berfokus dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Mulai awal pandemi IKA Unair gencar melakukan kegiatan kemanusiaan, yang paling utama adalah gerakan kemanusiaan membantu sesama yang terdampak pandemi.
Tak hanya itu. Selama pandemi ini banyak bencana alam yang terjadi, IKA Unair juga tak tutup mata akan hal itu, menggalang bantuan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan yang IKA Unair lakukan tidak hanya di Surabaya saja, ada beberapa daerah yang memang menjadi fokus gerakan kami, kedepannya saya ingin kegiatan IKA Unair dapat menyentuh seluruh wilayah di Indonesia.
Pandemi saat ini memang memukul perekonomian cukup keras, namun kita yakin Indonesia mampu bertahan melewati masa yang sulit seperti saat ini. Indonesia bisa bertahan dengan kemandirian yang dimiliki. Indonesia diuntungkan produk domestik bruto (PDB) yang sebagian besar ditopang konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 58,14 persen pada PDB kuartal I 2020. Ini yang akan menjadikan kekuatan untuk pemulihan ekonomi. Konsumsi dalam negeri terhadap produk-produk dalam negeri perlu kita tingkatkan.
Cara sederhananya adalah dengan support produk UMKM. Dengan cara ini kita tidak hanya menyelamatkan perekonomian Indonesia, namun bisa saling bantu sesama. Hal ini terjadi di IKA Unair, ada gerakan di IKA Unair untuk support UMKM, dengan menggunakan cara paling sederhana.
Kita tinggal membeli produk yang kita butuhkan dari orang-orang lingkungan terdekat kita, misalnya kita bisa membeli produk dari teman, tetangga atau saudara. Ini adalah cara sederhana untuk menyelamatkan perekonomian dan membantu sesama, jika kita tidak bisa membeli karena kita masih belum membutuhkannya, kita bisa membantu support dengan membantu promosi produk dari teman, tetangga dan saudara kita. Masih dengan cara sederhana, promosi yang dilakukan bisa dibroadcast lewat sosial media, grup WA dan story di WA maupun sosial media. Ini gerakan sederhana yang akan berdampak besar.
Peran Mahasiswa
IKA Unair dan Universitas Airlangga akan terus berjuang tanpa henti untuk mengatasi pandemi, selain itu kita juga akan menanamkan nilai perjuangan itu kepada para mahasiswa. Pandemi seperti saat ini bukan berarti akan mengganggu proses pembelajaran mahasiswa, tapi kita harus bisa menangkap hikmah dari kondisi seperti saat ini. Kondisi pandemi kita harus melibatkan peranan mahasiswa, generasi muda yang akan membawa perubahan nantinya.
Proses perkuliahan bisa dikonversikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Bisa kita ambil contoh, dari fakultas yang berhubungan dengan kesehatan, seperti Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Keperawatan, Fakultas Farmasi, dan Fakultas Kesehatan Masyarakat, kita bisa menerjunkan para calon tenaga kesehatan ini untuk membantu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara pencegahan dan meningkatkan kesehatan.
Contoh lain dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, kita bisa membantu UMKM dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini akan bersifat aplikatif di masyarakat, mahasiswa bisa menerapkan keilmuan yang dipelajarinya di kampus secara langsung. Ada juga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Vokasi yang memberikan kontribusi besar di bidang sosial dan ekonomi di masyarakat.
Selain itu tak ketinggalan Fakultas Perikanan dan Kelautan yang melahirkan lulusan-lulusan yang mahir di bidang ketahanan pangan dengan pengembangan budidaya perikanan dan teknologi industri hasil perikanan. Mengenai riset dan pengembangan ada Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Teknologi dan Multidisiplin, yang selalu melahirkan generasi yang luar biasa. Proses perkuliahan pada akhirnya akan bersentuhan langsung dengan masyarakat, kontribusi nyata ini menjadi bagian pemanasan bagi para mahasiwa ini untuk terjun di masyarakat kelak.
*Totok Lusida, Alumni Fakultas Farmasi Unair angkatan 1984