Perkuat Solidaritas Sosial, KH Marsudi: Umat Islam Jadi Dermawan
Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan tentang sikap seorang Muslim mendekati tahun politik 2024, ajakan menjadi dermawan, dan anjuran siaran/tayangan Ramadan.
Dalam tausyiah berisi lima poin penting itu, terkait bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi. Ditekankan pula pentingnya ditingkatkannya rasa solidaritas sosial di kalangan masyarakat, khusususnya umat Islam.
Dalam tausyiah itu, pertama, MUI menyerukan kepada segenap umat Islam agar memasuki Ramadan dengan penuh keimanan, senantiasa mengharap Ridha Allah SWT dalam suasana hati yang ikhlas, tenang dan damai serta mengembangkan sikap toleran (tasamuh) dalam menjalankan agama.
“Serta tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan, termasuk perbedaan faham keagamaan serta menghindari diri dari perbuatan yang sia-sia (tabdzir) dan pemborosan (israaf) yang mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain,” ujar Waketum MUI, KH Marsudi Syuhud, menyampaikan tausyiah tersebut di Jakarta, dikutip Senin 27 Maret 2023.
Kedua, lanjut dia, Ramadan 1444 H yang berbarengan dengan awal tahun politik ini, harus disikapi dengan optimis untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai sesuai tujuan kemerdekaan dalam UUD NRI 1945 dan Pancasila.
“MUI mengajak smeua pihak menjaga suasana ibadah puasa yang penuh khidmat, saling menghormati, sehingga tidak terpancing nafsu, emosi, dan ego politik kelompok dan golongan,” kata dia.
Poin ketiga tausyiah MUI, ujar Kiai Marsudi, mengajak Ormas Islam mengisi Ramadan 1444 H secara lebih bermakna. Misalnya dengan mendalami nilai dan khazanah Ramadan sebagai bulan penuh berkah (syahrul mubarak), bulan pendidikan dan pelatihan (tarbiyah dan riyadlah).
“Lembaga pendidikan bisa mengisi bulan Ramadhan 1444 H dengan menyelenggarakan berbagai program keutamaan untuk keluarga, remaja dan anak-anak, seperti tadarus Al-Qur’an, pesantren kilat Ramadan, kursus keagamaan dan lain sebagainya,” ujar dia.
Poin keempat, pentingnya meningkatkan amal shalih. Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengimbau para aghniya/jutawan untuk meningkatkan amal shalih dengan menyalurkan sebagian rezekinya kepada dhuafa melalui zakat, infaq, maupun sedekah.
“Dalam rangka menggelorakan amal sosial tersebut, MUI mengimbau BUMN maupun swasta, baik nasional maupun asing, merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) agar terbangun tata sosial kehidupan yang harmonis,” ujarnya.
Terbangunnya tata sosial seperti itu, lanjut dia, merupakan refleksi kasih sayang sesama (ruhamaau bainahum) dan sikap saling tolong menolong dalam kebajikan dan takwa (at ta’awun ‘alal birri wat taqwa). Langkah kedermawanan seperti itu juga upaya meringankan beban masyarakat yang belum bangkit akibat Covid-19.
Terakhir, kelima, MUI menyampaikan apresiasi kepada stasiun televisi, radio, maupun saluran media sosial yang mengisi siaran Ramadhan dengan siaran dan konten yang sejalan dengan akhlak terpuji, sehingga tercipta situsasi Ramadan yang khusyu’ dan khidmat.
“Namun demikian, MUI tetap mengharapkan agar berbagai media (TV, Radio, Media Cetak maupun Media Sosial) tidak menyiarkan tayangan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, etika dan akhlaqul karimah,” tuturnya.
Advertisement