Perkuat Sistem Peringatan Dini, BMKG Pasang 428 Alat Deteksi
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menegaskan, saat ini BMKG terus menambah jumlah Warning Receiver System (WRS) New Generation di seluruh pelosok Indonesia. Hal ini untuk semakin memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
BMKG, kata Dwikorita, juga terus menambah jumlah sensor pendeteksi gempa bumi atau seismograf di seluruh wilayah Indonesia untuk meningkatkan kecepatan dan keakuratan informasi. Saat ini ada 428 sensor gempa yang terpasang di seluruh penjuru Indonesia.
“Hingga saat ini total ada 428 sensor yang telah terpasang di seluruh penjuru Indonesia. Jumlahnya akan terus bertambah untuk merapatkan jaringan guna meningkatkan performa kecepatan dan keakuratan informasi dan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan gempa bumi,” kata Dwikorita dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 9 Maret 2022.
Sementara itu, Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG Rahmat Triyono mengatakan dengan sensor gempa yang dimiliki BMKG saat ini, kemampuan deteksibilitas semakin tinggi. Jika dulu, gempa bermagnitudo di bawah 4 samar terdeteksi, maka sekarang gempa di bawah magnitudo 4 bisa dengan mudah terdeteksi.
Namun demikian, menurutnya kerapatan sensor dan fasilitas pendeteksi kegempaan masih perlu ditambah mengingat panjangnya garis pantai Indonesia yang rawan kegempaan dan tsunami.
"Saat ini gempa-gempa mikro bisa terdeteksi. Ini penting, dengan deteksibilitas yang kuat maka dapat dipetakan sumber-sumber gempa baru yang selama ini tidak diketahui. Muaranya, tetap pada upaya mitigasi yang lebih komprehensif guna mengurangi risiko yang ditimbulkan gempa bumi," katanya.
Advertisement