Perkuat Silaturahmi, Dzikir dan Shalawat, Begini Langkahnya
Masyarakat di Jawa Timur, khususnya umat Islam, diajak untuk senantiasa memperbanyak dzikir, shalawat serta memperkuat tali silaturahmi antar sesama. Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Selain itu, juga bagi bagi pengurus dan siswa-siswi di Yayasan Khadijah Surabaya, dalam memperbanyak dzikir, dan shalawat. Tujuannya agar setiap yang menjadi niat dan cita-cita dapat tercapai.
"Lewat dzikir dan shalawat yang dilakukan dapat menjadikan segala niat dan cita cita baik yang diucapkan maupun dilakukan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan bimbingan dari para guru," tuturnya.
Khofifah mengungkapkan hal itu saat menghadiri Haul Majelis Dzikir Maulidur Rasul dan Haul KH Abdul Wahab Turcham ke 24 di halaman Yayasan Khodijah Surabaya, Sabtu, 20 April 2019.
Tak hanya itu, dengan perbanyak dzikir dan shalawat dapat menjaga sekaligus melindungi diri bagi ummat yang beriman, baik dari tutur kata, fikiran dan kaki dalam langkah selalu di jaga sekaligus dilindungi oleh Allah SWT. “Mudah mudahan kaki, pikiran dan tutur kata kita di jaga sekaligus dilindungi oleh Allah SWT,” ujarnya.
Khofifah yang juga Ketua Umum Yayayasan Khadijah Surabaya, menegaskan bahwa dengan perbanyak dzikir dan shalawat dapat menjauhkan serta menyelamtkan diri dari orang orang yang hendak bersikap maupun berprilaku zalim terhadap diri kita.
Dalam kesempatan itu, Khofifah juga mengajak semua yang hadir terus melantunkan Shalawat Asyghil. Shalawat tersebut, diharapkan mampu menjaga sekaligus membentengi diri dari setiap kejahatan di dunia.
“Shalawat Asyghil bertujuan untuk memohonkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Shalawat ini bertujuan meminta kepada Allah agar kita diselamatkan dari kejahatan orang-orang yang zalim,” tegasnya.
Ketua Muslimat NU Jawa Timur Nyai Hj Masruroh Wahid dalam sambutannya sebagai wakil dari alumni Khodijah sekaligus murid dari KH Abdul Wahab Turcham mengatakan, bahwa dahulu pada awalnya KH Abdul Wahab Turcham mendirikan sekolah hanya memilih santri-santri perempuan.
Dalam kenangannya, KH Abdul Wahab Turcham bercita cita agar perempuan yang ada di Jatim dapat menjadi pemimpin bangsa dan guru guru terbaik dari anaknya sekaligus masyarakat. Karena, banyak pendapat setinggi apapun peran perempuan akan kembali lagi ke dapur. Maka, pak kiai berkomitmen untuk memberikan perhatian terhadap pendidikan perempuan setinggi-tingginya.
“Ada pepatah mengatakan, bahwa perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena nantinya akan kembali ke dapur. Namun KH Abdul Wahab Turcham ingin ada anak anak perempuan menjadi pemimpin bangsa. Dan Allhamdulillah, saat ini lulusan dari Khodijah ada yang bisa menjadi pemimpin bangsa salah satunya seperti Ibu Khofifah yang pernah menjabat sebagai menteri dan saat ini menjadi Gubernur Jatim,” tegasnya. (adi)
"Lewat dzikir dan shalawat yang dilakukan dapat menjadikan segala niat dan cita cita baik yang diucapkan maupun dilakukan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan bimbingan dari para guru," tutur Khofifah.