Perkuat Pertahanan Keluarga Usai Mudik, Libatkan Ibu
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melibatkan kaum ibu rumah tangga dalam memperkuat pertahanan keluarga untuk mencegah penularan COVID-19 usai tradisi mudik Lebaran 2021.
"Dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro) kita berharap peran ibu-ibu agar mendorong kontak 'tracing' dan 'testing' di tingkat kelurahan dan desa harus ditingkatkan," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting dalam acara webinar "Antisipasi Lonjakan Kasus COVID-19 Pasca-Arus Balik" yang disiarkan secara virtual, di Jakarta, Senin.
Kegiatan webinar tersebut diikuti oleh kaum ibu rumah tangga dari berbagai organisasi, di antaranya Kongkres Wanita Indonesia dan Pita Putih Indonesia
Mereka yang baru pulang medik atau datang dari daerah yang terjangkit, kata dia, diarahkan untuk karantina selama lima hari sejak kedatangan. Bagi yang terkonfirmasi positif, harus diisolasi.
Ia menjelaskan proses isolasi dapat menggunakan fasilitas di Wisma Atlet, Jakarta, khusus untuk yang bergejala ringan atau layanan isolasi terpusat lainnya. Sementara bila terjadi pemburukan gejala, didorong menuju rumah sakit.
Menurut dia kaum ibu bersama perangkat RT/RW merupakan unsur terkecil dari bagian Satgas COVID-19 di desa/kelurahan.
Ia mengatakan sebanyak 1,5 juta orang mudik meninggalkan Jakarta, di mana 123.290 jiwa mengarah ke sejumlah daerah di Pulau Jawa dan 440 ribu ke arah Sumatera.
Menurut dia situasi tersebut turut memicu peningkatan jumlah kasus COVID-19 di wilayah tujuan mudik.
"Ada banyak asisten rumah tangga (ART) dan keluarga yang pulang dari mudik, ternyata positif COVID-19. Ternyata dia tertular di kampungnya karena saat berkerumun karena silaturahmi atau tertular di jalan," katanya.
Ia menambahkan hingga Ahad 23 Mei, total kasus COVID-19 di Indonesia berjumlah total 1.775.220 kasus dengan rata-rata peningkatan penularan berkisar 5.000 kasus per hari.
"Setelah libur Idul Fitri dan ibadah puasa Ramadhan, kasus bertambah 5. 280 kasus. Angka meninggal dunia 49.328 jiwa atau bertambah 123 orang pada Ahad 23 Mei 2021 ," demikian Alexander Ginting.
Advertisement