Perkuat Peran Pilar Sosial, Mensos Ingin Wujudkan Pelindungan Sosial Sepanjang Hayat
Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Saifullah Yusuf, bertekad untuk mewujudkan perlindungan sepanjang hayat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Hal tersebut penting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sebab masyarakat harus mendapat perlindungan dan jaminan sosial. Khususnya, masyarakat ekonomi rendah.
Dari evaluasi kinerja Kemensos dalam 10 tahun terakhir, ia mengaku, sudah banyak pencapaian baik yang tak lepas dari program pengentasan kemiskinan. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), program permakanan bagi lansia tunggal berusia 75 tahun ke atas.
"Kami ada program yang perlu ditingkatkan dan diteruskan. Misal pemberian permakanan kepada lansia tunggal usia 75 tahun selama satu tahun penuh sebanyak 100.000 orang, difabel 33 ribu orang sehari 2 kali. Ini dilayani pokmas sehingga menumbuhkan ekomomi lokal. Dari kinerja 10 tahun terakhir tampak hasilnya meskipun ada tantangan Covid yang serius," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu usai pertemuan dengan Pilar Sosial di Surabaya.
Dengan bantalan sosial yang diberikan, Gus Ipul berharap, masyarakat ke depan semakin mandiri dan dapat memenuhi kebutuhannya. Bagi yang tidak bisa langsung diberdayakan, maka akan mendapat program rehabilitasi sosial.
Ia menjelaskan, hal tersebut merupakan perwujudan dari perlindungan sosial sepanjang hayat yang akan menjadi cara Kemensos untuk mempercepat penurunan kemiskinan di Indonesia.
Untuk itu, Gus Ipul mengaku, pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Namun, peran besar pilar sosial sangat dibutuhkan untuk membantu percepatan realisasi program.
"Kita akan konsolidasi secara menyeluruh, termasuk pilar-pilar sosial ini agar bisa menjalankan tugas secara efektif sehingga target penurunan kemiskinan bisa tercapai," jelas Gus Ipul.
Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengatakan, bahwa Pilar Sosial di Jatim memiliki peran sangat besar baik dalam pengentasan kemiskinan maupun dalam upaya bantuan kemanusiaan saat bencana.
Khusus dalam pengentasan kemiskinan, Adhy menyebut, angka kemiskinan Jatim sudah turun di bawah 10 persen. "Kemiskinan menjadi satu digit turun 0,5 persen jadi 9,79 persen. Kemudian, per Maret bisa kontribusi 30,9 persen dari penurunan kemiskinan nasional. Ini berkat pilar sosial dan program sosial yang on the track," kata Adhy.
Tak lupa, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Mensos karena telah memberikan bantuan sosial kepada 1,6 juta dari keluarga PKH maupun BNPT.
"Dalam UU, pemprov adalah kepanjangan tangan pemerintah pusat tentu kami siap melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewenangan pusat di bidang sosial," pungkasnya.