Perkuat Nasionalisme, Para Pengamal Tarekat Ikrar Kebangsaan
Musyawarah Daerah (Musda) Jam’iyah Ahlith Thariqah Mu’tabarah An-Nahdliyah (JATMAN) Idarah Wustha Jawa Timur ke-4, Manakib Kubro dan Maulidurrasul Muhammad SAW, digelar Sabtu (31/3/2018). Berlangsung di Universitas Yudharta Ponpes Ngalah Pasuruan, dibuka secara langsung KH Ali Mas’adi, wakil Rais Am JATMAN.
Saat pembukaan, Wakil Rais Am, KH. Ali Mas’adi mengucapkan terimakasih dan selamat atas terselenggaranya Musda. “Selamat semoga memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi umat,” ujarnya.
Selanjutnya ia menyampaikan Rais Aam, Habib Luthfi berhalangan hadir karena sesuatu hal. “Saya juga menyampaikan permohonan maaf karena ketidakhadiran beliau. Insya Allah Musda ini akan sukses,” tutupnya.
Selain pimpinan TNI, POLRI dan Ormas, tampak hadir Konjen Amerika Serikat Heather Variava, Konjen RRT Gu Jingqi, Konjen Australia Christoper Barnes dan Konjen Jepang Masaki Tani
Pantauan ngopibareng.id, acara diawali dengan dzikir tahlil selepas shalat shubuh. Sekitar pukul 07.00 WIB, dilakukan pembacaan manaqib kubro sanatiyah oleh KH. Zaini Mawardi (Qadiriyyah), KH. Ali Mas’adi (Syadziliyah), KH. Muh. Martain Karim (Naqshabandiyyah) dan KH. Musthofa Badri (Tijaniyah).
Diawali dengan kirab perdamaian para peserta disuguhi pembacaan shalawat oleh tim Shalawat Bataliyon Kavaleri 3 Kostrad serta NKRI AlBanjari (Polwan & Brimob) Polres Sidoarjo.
“Acara yang dipusatkan di Universitas Yudharta Ponpes Ngalah Pasuruan bertemakan, Optimalkan Peran Jatman Dalam Meneguhkan Moralitas dan Mengawal Keutuhan NKRI.” Ujar Kholis.
Kirab Perdamaian diikuti berbagai elemen bangsa seperti; TNI, POLRI, ulama dan habaib , tokoh masyarakat serta tokoh lintas agama). “Mereka berjalan beriringan saling bergandengan tangan,”sambung Kholis, panitia acara yang berlangsung hingga 1 April 2018.
Pengasuh Pesantren Ngalah, KH Sholeh Bahrudin, menyebut antara tarekat dan Pancasila sangat berhubungan.
“Hubungan tarekat dengan NKRI dan Pancasila, bahwa kewajiban tarekat berbuat baik kepada sesama dan semua makhluk ciptaan Allah. Tidak sekadar perkataan saja, tetapi harus dipraktikkan,” terang kiai yang juga Rais Tsany Jatman Indonesia.
Wakil Ketua Pelaksana Musda, M Dayat menuturkan misi besar penyelenggaraan Musda ke-4 yaitu politik kebangsaan akan membawa perdamaian dunia.
“Sebab adanya sinergi antara para ulama tareat degan Polisi, TNI dan Pemerintah merupakan langkah untuk menegakkan agama, negara dan perdamaian dunia,” ujarnya.
Adanya politik kebangsaan bisa dilihat dengan sinerginya antara para alim ulama (pengamal tarekat) dengan para tokoh agama dan aparatur negara sebagai salah satu unsur penting dalam tegaknya negara dan agama.
Alumni Pesantren Ngalah tersebut menambahkan di sela-sela acara pembukaan Musda akan dibacakan komitmen bersama dan ikrar perdamaian.
“Ikrar perdamaian ditandatangani oleh semua unsur baik tokoh lintas agama, Kepolisian, TNI dan perwakilan negara sahabat di antaranya Konjen Amerika, Cina dan Australia,” ungkap Dayat. (adi)