Perkuat Moderasi Islam, Bahasan 'Aisyiyah dan Muslimah Kamboja
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan berkemajuan yang memasuki usia dua abad. Ormas perempuan Muhammadiyah ini, memiliki landasan gerak berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah yang makbulah dengan perspektif Islam berkemajuan, Islam Wasathiyah tengahan.
Islam Wasathiyah yang berkemajuan, menurutnya Noordjannah, membawa pesan ajaran perdamaian, persatuan, dan menyebarkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar termasuk dalam bagian tersebut adalah memajukan perempuan dengan potensi yang dimiliki untuk berkiprah demi kepentingan kemanusiaan dan kemajuan kehidupan.
Noordjannah menyebutkan salah satu landasan yang menjadi pegangan ‘Aisyiyah adalah Quran surat an-Nahl ayat 97 yang menyebutkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan yang beramal soleh dalam keadaan beriman akan diberikan oleh Allah kehidupan yang baik dan Allah akan membalas lebih dari apa yang dikerjakan.
“Perhatian kami untuk mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang damai, Islam yang toleran, Islam yang memajukan perempuan adalah bagian dari dakwah utama kami sehingga keluarga sakinah akan menjadi pondasi di dalam bagaimana kita mensyiarkan Islam Rahmatan Lil Alamin,” katanya, Minggu 14 Februari 2021.
Ia pun menyampaikan terimakasih atas kerjasama yang luar biasa pada kegiatan Silaturahim Muslimah Kamboja dan ‘Aisyiyah Pusat dengan tema “Kajian Keluarga Sakinah Berlandaskan Islam Berkemajuan”.
Menurutnya, kegiatan ini akan menjadi pembuka yang baik bagi kegiatan selanjutnya yang akan dijadwalkan secara berseri.
Lebih lanjut, Noordjannah menyebut bahwa cara dakwah yang dilakukan ‘Aisyiyah adalah melalui fondasi yang dibangun melalui keluarga dengan keluarga sakinah yang didasarkan atas nilai-nilai ajaran agama, keseimbangan, keadilan, perdamaian, dan kemajuan.
“Mendidik keluarga supaya menjadi keluarga yang maju sehingga keluarga itu bisa memberikan kemanfaatan bagi orang lain, khairunnas anfa’uhum linnas (sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia), orang terbaik adalah orang yang bermanfaat bagi saudara kita yang lain,” jelas Noordjannah.
Jika kita lihat dalam nilai keluarga sakinah pendidikan agama menjadi yang utama. Pendidikan untuk kemajuan menjadi hal penting, relasi keadilan suami istri adalah juga faktor yang menentukan bagaimana keluarga ini menjadi keluarga sakinah. Dengan nilai-nilai tersebut diharapkan akan dapat mengurangi atau mencegah problem anak-anak, problem perempuan, problem keumatan, problem kemanusiaan.
Meski, muslim di Kamboja berada dalam jumlah yang tidak banyak, yakni sekitar 700-800 ribu diantara 18 juta penduduk akan tetapi kebutuhan keluarga yang kuat, maju, dan menjadi bahagia adalah kebutuhan keluarga-keluarga semua agama.
“Penguatan keluarga, memajukan perempuan, dan menyejahterakan anak adalah menjadi kepentingan semua agama dengan demikian Insya Allah kegiatan ini bisa kita lakukan apalagi jika kita tindak lanjuti di Kamboja,” tuturnya.
Advertisement