Perkuat Kunjungan Wisnus Famtrip TA/TO ke NTB
Kemenpar terus berupaya menggelorakan pariwisata di Lombok. Utamanya di beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pasca gempa lalu.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi familiarization trip (famtrip) sejumlah travel agent dan tour operator (TA/TO).
Oktober ini adalah famtrip keempat dari delapan famtrip yang direncanakan hingga akhir tahun nanti.
Famtrip terdiri dari 20 orang dari TA/TO Asita Jabodetabek, 16 orang dari TA/TO Asita Semarang dan 4 orang dari TA/TO INCCA Semarang.
Melalui famtrip ini para TA/TO diajak untuk merasakan dan melihat langsung pariwisata di Lombok. Sebab, selain tiga gili yang menjadi tujuan favorit wisatawan, Lombok dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya memiliki destinasi yang tidak kalah menarik lainnya.
Mulai dari wisata alam, budaya dan buatan.
"Program Famtrip kali ini sudah masuk gelombang keempat. Kami bawa mereka ke beberapa destinasi yang mengedepankan unsur wisata alam. Kita akan tunjukkan bahwa pariwisata lombok mulai pulih dan memiliki berbagai destinasi lainnya. Mereka sangat antusias,” ujar Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Hendry Noviardi.
Hari pertama, setelah tiba di Lombok International Airport, peserta famtrip langsung diajak menuju kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh ITDC.
Peserta famtrip diajak untuk mengeksplorasi Mandalika Resort. Dimana di kawasan ini nantinya akan dibangun berbagai fasilitas pariwisata. Mulai dari resort, hotel, convention center hingga fasilitas lainnya seperti sirkuit balap dengan standar internasional.
Setelahnya, mereka diajak menikmati keindahan deretan pantai indah di kawasan seperti Pantai Mandalika, Pantai Tanjung Aan dan Bukit Merese sambil menikmati magical moment matahari tenggelam (sunset) dan makan malam di restoran Segara Anak.
Hari kedua, saatnya para peserta famtrip menyesap vitamin "sea" dengan menjelajah tiga gili yang ada di Lombok Barat. Yakni Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis.
Usai menjelajah tiga Gili, para peserta famtrip diarahkan untuk melihat dan berbelanja di toko souvenir yang menjual berbagai buah tangan khas Lombok.
"Melalui famtrip ini, para travel agent dan tour operator memang sengaja diajak untuk melihat destinasi lain yang ada di Lombok. Karena pada dasarnya Lombok juga kaya akan daya tarik pariwisata," ujar Hendri.
Dan di malam harinya, para TA/TO melakukan pertemuan business to business (BtoB) untuk memproyeksi berbagai paket perjalanan untuk nantinya dipromosi dan dijual ke wisatawan.
"Infrastruktur pariwisata di Lombok sudah mulai membaik. Wisatawan juga sudah banyak yang berkunjung ke Lombok, terutama Gili Trawangan yang merupakan destinasi utama wisman yang sebelumnya terdampak gempa," kata Hendri.
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauzi menjelaskan, pemilihan TA/TO dalam famtrip kali ini adalah untuk memperkuat pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang tahun ini ditargetkan mencapai 275 juta pergerakan wisnus. Khususnya wisnus dari Jabodetabek dan Semarang.
"Ke depan kita akan menggelar famtrip serupa dengan melibatkan travel agent dan tour operator dari berbagai daerah lainnya hingga akhir tahun nanti," ujar Ricky.
Khusus dalam BtoB yang dilakukan dalam famtrip kali ini, Ricky menjelaskan, perkiraan proyeksi transaksi sebesar Rp 1,72 miliar untuk transaksi grup dan Rp 1,15 miliar untuk Free Indivivual Traveler (perorangan).
Tidak hanya untuk kunjungan wisnus, famtrip ini juga menyasar wisatawan mancanegara yang ada di masing-masing tempat TA/TO beroperasi. (*)