Perkuat Kualitas dan Eksistensi Madrasah Diniyah Takmiliyah, Itjen Kemenag Evaluasi
Dalam upaya memperkuat eksistensi dan meningkatkan kualitas Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT), Inspektorat Jenderal Kementerian Agama melakukan evaluasi mendasar terhadap MDT di beberapa provinsi.
“Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) telah eksis jauh sebelum Indonesia Merdeka sebagai madrasah awal mengenalkan cara membaca al-Quran dan ibadah-ibadah praktis”, kata Pengendali Teknis Itwil II, Itjen Kemenag Akhmad Hariyanto, saat melakukan Evaluasi Pendidikan Keagamaan Non Formal, Sabtu 7 September 2024.
Kepada awak media Akhmad menuturkan, MDT juga sebagai lembaga Pendidikan Keagamaan non format membekali akhlakul karimah para santri.
“Ketika dekadensi moral melanda, maka harapan terakhir kita tambatkan kepada MDT, sebagai benteng moral dan akhlak”, katanya.
Tim Evaluasi Pendidikan Keagamaan Non Formal Itjen dipimpin Akhmad Hariyanto sebagai Pengendali Teknis, Muhammad Yudhi Firmansyah sebagai Ketua Tim, dan anggota Tim yang terdiri dari Achmad Taufik dan Kuntoaji.
Ketua Tim Evaluasi Muhammad Yudhi Firmansyah, menjelaskan bahwa tujuan dari evaluasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi MDT, kelembagaan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana dan permasalahan yang dihadapi para pengelolanya.
Yudhi menekankan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Medan menghadapi tantangan yang kompleks dalam meneruskan api perjuangan keagamaan dan itu ditambatkan kepada MDT.
"Eksistensi MDTA sebagai benteng akhlak bangsa harus kita jaga dan negara harus hadir untuk memberikan afirmasi dan fasilitasi agar terus berkembang," tegasnya di Kankemenag Medan.
Yudhi menegaskan bahwa Kami tidak hanya ingin mengetahui masalah yang dihadapi MDT, tetapi juga memberikan solusi bersama untuk kemajuan MDT di masa depan.
Para Pengelola MDT yang hadir saat Pertemuan Evaluasi berharap agar kesejahteraan Ustadz MDT dapat terus ditingkatkan, dukungan dalam kegiatan belajar mengajar dan pengakuan terhadap lulusan MDT semakin diperkuat.
“Jika gurunya sejahera, KBM berjalan lancar dan lulusannya diapresiasi oleh Pemerintah, maka tanda-tanda peningkatan kualitas MDT semakin nyata”, kata Ahmad Faisal Nasution, Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kankemenag Kota Medan.
Tidak lupa Faisal Nasution menyampaikan terima kasih kepada Tim Evaluasi Itjen Kemenag atas masukan dan rekomendasi yang diberikan. Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi tersebut demi kemajuan MDT di Kota Medan.
Evaluasi MDT di Kota Medan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 8 September 2024, dengan turun langsung ke MDT Generasi Bangsa, MDT Nurul Aflah, MDT Uswah Al Islam, MDT Al Ikhwan, MDT Al Muhajirin, MDT Ar Ridha, dan MDT Al Fajar, yang semuanya berlokasi di Medan.
Jumlah MDT di Kota Medan 469 buah; Santri yang menjadi sample evaluasi dari 8 MDTA berjumlah 1.178 santri, dengan jumlah ustadz dari MDTA sebanyak 80 ustadz. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.
Advertisement