Perkokoh Kampus Bermutu dan Berdaya Saing, Ini Tekad LPTNU Jatim
Rektor Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, Ainul Masruroh, mengatakan, kampus adalah institusi yang diharapkan perannya dalam melahirkan sumber daya manusia (SDM) unggul. Kualitas SDM merupakan faktor untuk menjawab tantangan zaman di era kini.
Ainul Masruroh mengungkapkan hal itu, saat menyambut para rektor dan akademisi di lingkungan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) Jawa Timur. Hal tersebut mengemuka pada Rapat Kerja Wilayah LPTNU Jawa Timur, yang digelar Sabtu 29 Maret 2020.
Dalam Raketwil LPTNU Jatim, menurutnya, bertekad semakin meneguhkan lahirnya kampus bermutu dan memiliki daya saing tinggi.
“Rapat kerja dihadiri kurang lebih 200 peserta delegasi yang terdiri dari rektor dan tim IT di Jawa Timur yang berafiliasi ke Nahdlatul Ulama baik universitas, institut dan sekolah tinggi,” kata Ainul Masruroh, dalam keterangan Senin 2 Maret 2020.
Beberapa di antaranya dari Bawean, Sumenep, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi dan kota lain. Sedangkan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim hadir H Sonhaji Sholeh, Kepala LLDIKTI IV Jawa Timur H Suprapto, H Sukemi dan Koordinator Kopertais 4 Masdar Hilmy.
“Rakerwil LPTNU Jatim ini menghadirkan Suprapto selaku Kepala LLDIKTI Wil VII Jatim yang mengulas tentang kampus merdeka,” kata Rektor Unisda Lamongan itu.
Menurutnya, ada 4 poin di dalam kampus merdeka. Pertama, pembukaan program studi (prodi) baru, kedua sistem akreditasi perguruan tinggi, ketiga perguruan tinggi badan hukum dan keempat hak belajar tiga semester di luar prodi.
“Poin keempat inilah yang ditekankan pada pertemuan tersebut," katanya.
Bahkan pada acara yang juga dihadiri Sukemi selaku asesor sertifikasi kompetensi dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu juga terjadi kesepakatan untuk berkolaborasi bagi sertifikasi kompetensi mahasiswa di lingkungan PTNU Jatim.
Untuk mempertajam visi, acara dilanjutkan dengan sidang komisi yang dibagi menjadi 6 komisi yaitu komisi 1 tentang penguatan SDM. Sedangkan yang dibahas adalah penulisan jurnal, AA dan pekerti, PAK, serta dosen DPK.
Kedua, yakni tata kelola dengan bahasan tata kelola aset, badan hukum dan statuta perguruan tinggi, hingga manajemen pembelajaran. “Untuk komisi selanjutnya membincang pengusulan prodi baru, alih status sekolah tinggi menjadi universitas, advokasi kebijakan, pembagian peran PTNU dan LPTNU,” jelasnya.
Sedangkan komisi penjaminan mutu membahas evaluasi pelaksanaan SPMI, re-akreditasi 9 kriteria. Ada juga komisi sistem informasi terkait database PTNU Jatim, serta terakhir Komisi VI dengan fokus bahasan masalah sekretariat dan keuangan.
Acara ditutup Prof Masdar Hilmy, Koordinator Kopertais Wil IV Surabaya sekaligus Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya. Tampak hadir Prof Masykuri selaku Rektor Unisma Malang sekaligus Ketua Forum Rektor NU Indonesia.
Advertisement