Perkecil Laka di Wilayah Pakal-Benowo, Pemkot Kebut JLLB
Pemerintah Kota Surabaya terus mengebut pembangunan proyek-proyek di Kota Pahlawan meski sedang dilanda pandemi covid-19. Salah satunya adalah pembangunan akses baru Kota Surabaya di daerah barat, yakni Jalur Luar Lingkar Barat (JLLB).
Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengatakan, Pemkot menarget JLLB bisa selesai pada akhir tahun 2020 ini. Mereka mengejar penyelesaian agar bisa digunakan untuk gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021.
"Kami menargetkan memang bisa dipakai minimal beberapa saat sebelum piala dunia. Jadi ada uji coba dulu. Sehingga saat piala dunia bisa dimanfaatkan oleh peserta dan warga," kata Whisnu, Senin 20 Juli 2020 di Rumah Dinas Wakil Walikota Surabaya.
Ternyata, selain untuk akses baru kota yang dimanfaatkan untuk piala dunia. Pembangunan JLLB juga berfungsi untuk mengurangi kejadian laka di jalan akses barat, yakni jalur Tandes-Pakal-Benowo.
Di jalur itu, Whisnu mengatakan saat ini dikenal dengan jalur maut. Sebab truk-truk bermuatan besar melewati jalur itu. Selain itu, jalur tersebut juga digunakan akses mobilitas warga sekitar. Sehingga kecelakaan antara warga dan truk tak dapat dihindarkan.
"JLLB salah satunya untuk itu. Kami ingin memisahkan jalur barang dan juga warga. Biar tidak terjadi laka seperti biasa. Apalagi kan daerah situ jalannya tak terlalu lebar tapi padat, utamanya truk-truk besar," katanya.
Nantinya, ketika JLLB sudah jadi dan beroperasi, maka truk-truk bermuatan besar yang berasal dari Tanjung Perak maupun Teluk Lamong, bisa langsung ke gudang mereka dengan menggunakan akses JLLB. Tak perlu lagi memasuki daerah Pakal-Benowo.
"Jadi, warga bisa gunakan jalan biasa tanpa takut dengan kendaraan bermuatan besar lagi. Pembangunan kota kan salah satunya agar warga merasa aman hidup di kotanya," pungkas Whisnu.
Hal itu sesuai dengan motto program Whisnu Sakti yang dikabarkan maju dalam kontestasi Pilwali, yakni ‘Melanjutkan Keberhasilan, Meratakan Pembangunan'.
Seperti diketahui, JLLB sepanjang 16 kilometer itu dikerjakan dalam empat tahap. Tahap pertama sepanjang 2,18 kilometer berawal dari Kecamatan Lakarsantri hingga ke perbatasan Kabupaten Gresik. Tahap kedua sepanjang 6,45 kilometer yang menghubungkan Lakarsantri-Raya Sememi.
Sedangkan untuk tahap ketiga dari Jalan Raya Sememi-Romokalisari sepanjang 3,85 kilometer, dan terakhir atau tahap IV yang menghubungkan Jalan Raya Sememi-Jalan Raya Tambak Osowilangun.