Perjuangan Peggy Melati Sukma Berhijrah Lepaskan Kesenangan Duniawi
Peggi Melati Sukma belakangan ini memang sudah jarang muncul di televisi. Ia diketahui mundur dari dunia huburan Tanah Air sejak memutuskan untuk berhijrah.
Wanita yang kini juga mengenakan niqab itu mengatakan bahwa hijrah bukan sekedar mengubah penampilannya saja, namun juga secara rohani.
“Karena saya merasakan dalam proses hijrah saya ketika kemudian, saya melakukan hijrah menganggapnya hijrah itu hanya persoalan menutup aurat maka secara spiritual atau batin nggak kegarap. Karena menutup aurat medianya adalah tubuh bagian luar. padahal manusia bagiannya, jasad, kemudian roh, lalu akal. Sentralnya bukan pada jasad, bukan pada akal, tapi pada rohaniah,” bebernya.
Artis yang terkenal lewat aktingnya di sinetron Gerhana ini menyadari, semua yang ada di dunia akan binasa jika saatnya sudah tiba nanti. Oleh karenanya, ia sebagai manusia melepaskan kenikmatan duniawi yang semu itu dan lebih fokus pada akhirat.
“Semua yang ada di dunia Allah akan binasahkan, Allah akan hancurkan, jadi mau kamu punya mobil 2 miliar, punya gedung ratusan tingkat, kamu mau bikin senjata paling canggih, ingat janji Allah, waktu akan segera tiba Allah akan hancurkan semua,” tegasnya.
Sejak berhijrah, Peggy pun mengganti nama menjadi Khadija. Ia sudah berkecimpung di dunia hiburan selama kurang lebih 20 tahun. Hal tersebut tentunya membuatnya merasa kesulitan melepaskan statusnya sebagai selebritis. Meski begitu, wanita yang kini lebih banyak menghabiskan waktunya ntuk berdakwah ini tampaknya sudah benar-benar mantap.
“Maka ketika ingin melepaskan diri dari keterikatan dunia mesti melakukan perjuangan, perjuangannya apa? Ya apa yang terikat harus dilepaskan. Itu bagaikan metode, rumusnya gitu dulu. Orang selalu tanya terus kalau dilepasin, misalnya mundur dari dunia keartisan, kemudian saya dulu juga pengusaha punya beberapa korporasi, kemudian korporasi saya tutup-tutup dulu, kemudian kontrak proyek diberbagai tempat saya batalkan dan seterusnya,” tutur Khadija.
Pengorbanannya untuk berhijrah sendiri tentunya tidak sedikit. Meski begitu ia memutuskan untuk melewati semuanya demi kehidupan yang lebih baik.
“Hijrah insya Allah kita masuk ke jenjang perjalanan yang lebih baik dengan tujuan dan niat yang lebih jelas dengan ridho Allah, dengan track dan perilaku yang kemudian lebih tertata dengan nilai syariat,” pungkasnya.