5 Hari Mogok Makan, Warga Tumpang Pitu Mulai Jatuh Sakit
Lima hari sudah, warga Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi menggelar aksi di depan kantor Gubernur Jawa Timur. Mereka meminta Gubernur Khofifah Indar Parawansa mencabut izin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI).
Warga pendemo kini mulai ada yang mengeluh sakit. Mereka mengaku lemas karena hampir satu minggu mereka tidak makan. Di samping itu, sakitnya karena kecapekan mengayuh sepeda pancal sejauh 300 km mulai Banyuwangi hingga Surabaya.
Koordinator aksi, Utsman mengatakan, warga yang aksi di depan kantor Gubernur Jatim ini mulai mengeluh sakit demam. Terutama anak-anak yang ikut aksi.
"Ya, teman-teman tadi banyak yang mengaku mulai kurang enak badan. Mulai malam, anak-anak yang ikut aksi orang tuanya ini ada yang demam-demam. Untung ada tim medis," ujar Utsman.
Pengakuan yang sama dikatakan Hidayat, warga Tumpang Pitu yang juga peserta aksi mogok makan. Hidayat mengeluh badannya mulai lemas dan suhu badannya panas.
"Kesehatan kita ya mulai menurun, tapi bagaimana lagi, ini bagian dari perjuangan kami menuntut keadilan kepada Gubernur Jatim," katanya.
Meski begitu, masyarakat Tumpang Pitu tak patah arang. Mereka tak mempedulikan kesehatannya yang mulai menurun. Mereka berjanji tidak akan pulang kalau tuntutannya tidak dipenuhi oleh Khofifah.
"Kita akan tetap di sini sebelum tuntutan kami dipenuhi Bu Khofifah. Kami hanya ingin ketemu dengan Bu Khofifah, itu saja," kata Ayu, salah satu peserta aksi yang mengayuh sepeda bersama anaknya dari Banyuwangi ke Surabaya.