Perjuangan Fatma Saifullah Yusuf Pulih dari Corona
Fatma, istri mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul tak pernah menyangka jika dirinya terpapar virus corona atau Covid-19. Lewat unggahan cerita berserinya di akun media sosial Facebook @Fatma Saifullah Yusuf dan Instagram @fatmagusipul dengan judul Cerita Alumni Covid-19, ibu empat anak ini berbagi pengalaman dari awal dirinya terinfeksi virus yang muncul pertama di Kota Wuhan, China, lalu menjalani perawatan medis, proses pemulihan secara mendiri di rumah.
"Sungguh saya tidak pernah menyangka, ketika sudah melakukan prokes secara ketat, ternyata kemungkinan terpapar Covid tetap saja terjadi, itulah takdir Allah, saya terpilih oleh Allah, dan terus berkhusnudzon dengan sakit ini semoga Allah menghapus dosa-dosa saya & keluarga besar kami, dan insya Allah akan ada hikmah dari musibah ini," demikian ungkapan hati Fatma, pada 15 Desember 2020.
Dikisahkan oleh Fatma, dirinya merasa tidak enak badan setelah pulang dari Jakarta. Selama di Ibu Kota, dia menemani kakak kandungnya yang sedang kritis karena mengidap kanker hingga meninggal dunia. Sesampainya di Surabaya, Fatma merasa kondisinya semakin kurang nyaman di hari keempat.
“Selain panas yang tidak juga turun, mulai ada sedikit berat saat bernafas. Tidak menunggu lama kemudian saya menghubungi Prof. DR. dr. Hendrian D Soebagjo SpM (K) menceritakan kondisi saya, dan diputuskan untuk di observasi saja di RS. Graha Amertha (saat itu suami saya @gusipul64 tidak ada dirumah, saya hanya izin by phone saja)," ungkapnya.
Sesuai protokol pengobatan di rumah sakit, Fatma harus menjalani foto thorax, swab dan tes lainnya. Malam harinya Gus Ipul yang tengah mengikuti Pilwali di Pasuruan pun meluangkan waktu untuk menjenguk sang istri meski hanya sebentar.
"Besok malamnya keluarlah hasil tes yang ditunggu-tunggu itu, ternyata saya: POSITIF COVID19 ! Kaget? Yaaa, tapi sudah menduga karena 17 orang keluarga besar di Jakarta (plus kami) juga dinyatakan positif," sambung pendiri Fatma Foundation itu.
Dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya
Fatma pun dirujuk ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dia dirawat di RIK 3 - HCU (High Intensive Care) ruang isolasi khusus penderita Covid-19 kelas ringan-sedang, dan diberi oksigen nasal kanul (paling ringan). "Napas mulai berat, lemes, nggak bisa tidur, duduk nyekukruk, ndingkluk (menunduk) untuk mencari posisi ternyaman untuk bernafas, tidak kuat lagi turun dipan, satu kata: megap-megap," ungkapnya.
Karena napas yang dirasakan Fatma sudah terasa berat, akhirnya aliran oksigen diganti masker tapi tetap tidak mempan. Kemudian diganti lagi dengan oksigen aliran tinggi HFNC. "Alhamdulillah jauh lebih nyaman," kisahnya pada 18 Desember 2020.
"Kabarnya di RIK 3 ini saya hampir/tidak sadarkan diri dengan saturasi oksigen sangat rendah sekitar 80 persen, lalu dibantu perawat yang sedang bertugas malam itu. Setelah beberapa jam Alhamdulillah saya bisa diajak komunikasi lagi dan saturasi naik tapi belum stabil. Detik perdetik kondisi saya dipantau oleh tim dokter paru-paru," tutur Fatma.
Perjuangan Hidup atau Mati
Melihat kondisinya yang belum juga pulih, Fatma dipindahkan ke RIK 1-ICU (Intensive Care Unit) untuk penanganan pasien kategori sedang-berat/kritis. "Seingat saya kemudian diminta untuk tidur tengkurap beberapa kali dan berjam-jam, 6-7 jam, berharap saturasi terendah bisa kembali naik ke sekitar 95 persen. Di sini saya dirawat oleh tim dokter anastesi," kisahnya.
"Bagaimana jika saturasi oksigen saya tidak naik kembali? Maka tinggal 1 cara lagi, yaitu pasien di TIDURKAN dengan alat bantu pernafasan yang namanya VENTILATOR selama beberapa hari, disinilah sebenarnya penderita Covid tidak bisa diprediksi bagaimana kondisi kedepannya, ibaratnya sudah PERJUANGAN HIDUP ATAU MATI," kenang Fatma kelahiran Jombang ini.
Mengetahui kondisi Fatma seperti itu, Gus Ipul tak mampu memberikan persetujuan kepada pihak rumah sakit untuk melakukan tindakan medis lebih lanjut dalam menangani istri tercintanya itu. Gus Ipul pun mengalihkan urusan tersebut kepada sang adik, Gus Irsyad - Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Irsyad Yusuf.
"Akhirnya urusan TTD (tanda tangan persetujuan tidakan medis) beralih dari adek @gus_irsyad sebagai penghubung ke kakak kandung saya @andishafira Alhamdulillah TTD terselesaikan," kenang Fatma.
Kesehatan Stabil
Seiring berjalannya waktu ternyata saturasi oksigen Fatma mulai naik perlahan. "Ya Allah terimakasiiiih, telah Kau berikan kasih sayangMu kepada hambaMu yang lemah ini, Kau dengarkan doa hambaMu yang dlozim ini, doa orang-orang yang kami cintai & mencintai kami. seizin Allah, melalui para malaikatnya & tangan Tim Dokter & Tim Medis akhirnya masa kritis saya terlewati! Saya bisa bernafas lebih stabil, tidak di pasang ventilator!," tuturnya.
Pada akhirnya, lanjut Fatma Saifullah Yusuf, dirinya dipindah ke Kamar Transisi meskipun masih di ICU juga, tapi kesehatan si pasien dianggap mulai menuju lebih baik dan stabil. "Mulai masa pemulihan lanjutan namun tetap masih dalam pantauan ketat. Napas masih sesak & terus latihan pernafasan," terangnya.
Pulang
Fatma masih di RIK 3 HCU RSUD Dr Soetomo, pada 9 Desember 2020. Hari itu juga Gus Ipul tengah bertarung Pilwali Pasuruan. Tak disangka, Fatma Saifullah Yusuf mendapat dua kabar bahagia sekaligus, yakni kemenangan Gus Ipul versi hitung cepat atau Quick Count, dan hasil swabnya negatif.
"2x hasil swab terakhir saya, hasilnya? NEGATIF! Alhamdulillah Ya Allah, kali ini hadiah untuk suamiku tercinta," ucapnya bersuka cita.
Akhirnya, pada 10 Desember 2020 pukul 13.00 WIB, Fatma dijemput pulang. Di mobil sudah disiapkan oksigen tabung untuk dipakai selama perjalanan pulang ke rumah. "Subhanallah tak hentinya saya mengucap syukur, karena masih diberi Allah kenikmatan, dimana siang itu pertama kali saya melihat dunia luar kembali. Saya sangat menikmati perjalanan saat itu dengan melihat kaca mobil yang basah kuyup di guyur hujan Kota Surabaya, hujan penuh berkah," tutur Fatma penuh syukur.
Advertisement