Perjuangan Chiccoo Jerikho Sembuh dari Sepsis, Kenali Gejalanya
Aktor Chicco Jerikho mengungkapkan kondisi kesehatannya. Dia pernah didiagnosa mengidap sepsis. Kondisi tersebut membuat ayah satu anak itu menjalani perawatan di HCU (High Care Unit). Usai menjalani perawatan medis dan melewati masa kritis, Chicco Jerikho merasa seperti diberi kesempatan hidup kedua.
“Jujur, kayak dapet kesempatan hidup yang kedua. Karena saat itu kondisi gue dinyatakan sama dokter sudah kritis,” tulis Chicco di Instagramnya, seraya mengunggah fotonya saat terbaring di rumah sakit. Tidak ada keterangan waktu, kapan Chicco Jerikho mengalami sakit itu.
Chicco Jerikho hanya membagikan ceritanya saat dia harus dilarikan ke rumah sakit. Dia mengalami panas badan yang tinggi hingga mencapai 39,3 derajat Celcius. “Yang gue rasain saat itu sesak di dada kayak ada yang nekan sampai sulit bernafas. Padahal dari pagi sampai sore gue masih beraktivas kayak biasa…bahkan masih berolahraga dan shooting,” tulisnya.
Berada di rumah sakit, Chicco Jerikho harus menjalani observasi semalaman. Ia ingat mendapatkan infus, menjalani CT Scan dua kali dan EKG. “Semua sudah dicheck untuk melihat fungsi jantung, paru dan organ tubuh yang lainnya pada malam itu,” tulis suami dari Putri Marino ini.
Dokter juga melakukan tes PCR kepadanya. Dokter juga melakukan tes DHF untuk mengetahui apakah Chicco Jerikho menderita demam berdarah. “Hasilnya negatif,” tulis dia.
Sampai pagi harinya, kondisi Chicco Jerikho tidak juga membaik. Akhirnya, dia dipindahkan ke ruang HCU untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. “Karena gue membutuhkan alat-alat untuk membuat gue bisa bertahan,” tulis pemeran Ben di Filosofi Kopi ini.
Kondisi Chicco Jerikho sempat tidak membaik, detak jantungnya hanya 50 dan tekanan darahnya sangat rendah. Dia mengaku takut dan tidak pernah terlintas untuk sampai masuk ruang HCU. “Dokter yang menangani gue saat itu ada 3 dokter spesialist, spesialist jantung, anastesi dan spesialist penyakit dalam. Setelah dilakukan pengecekkan, Dokter mendiagnosis ada infeksi virus (sepsis),” tulisnya lagi.
Rupanya infeksi virus inilah yang menyebabkan Chicco Jerikho mengalami kondisi seperti itu. Penyebabnya apa? Chicco Jerikho sendiri tidak tahu. “Puji Tuhan gue bisa lewatin itu semua. Dokter yang menangani gue sempat kaget karna proses pemulihannya yang di bilang cukup cepat,” tulisnya.
Proses pemulihan yang cepat ini, menurut dokternya, dikarenakan pola hidupnya yang sehat. Chicco Jerikho memang diketahui gemar berolahraga, dia kerap membagikan kegiatannya ini di halaman Instagramnya. “Setelah 3 hari di HCU gue bisa pindah ke ruang rawat inap biasa,” tulisnya.
Chicco Jerikho sengaja membagikan ceritanya ini setelah mendengar banyak cerita dari temannya yang mengalami hal yang sama dengannya. Dari kondisi baik-baik saja, tiba-tiba masuk rumah sakit dengan kondisi yang berat. “Gue juga harus share ini ke kalian, biar kita bisa saling menjaga diri. Gue mau kalian untuk selalu jaga kesehatan dan menjadikan kesehatan itu prioritas utama. karena penyakit bisa dateng kapan aja dan menyerang siapa aja,” tulisnya.
Sepsis
Sepsis adalah penyakit yang mengancam jiwa dan disebabkan oleh respons tubuh terhadap infeksi. Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Perlu diketahui, sistem kekebalan tubuh berfungsi melindungi dari serangan berbagai penyakit dan infeksi, tetapi juga memungkinkan untuk menjadi overdrive sebagai respons terhadap infeksi.
Penyebab Sepsis
Ketika kuman masuk ke dalam tubuh seseorang, maka itu dapat menyebabkan infeksi. Jika infeksi itu tidak dihentikan, maka dapat menyebabkan sepsis. Infeksi bakteri menyebabkan sebagian besar kasus sepsis. Sepsis juga dapat disebabkan oleh infeksi lain, termasuk infeksi virus, seperti Covid-19 atau influenza.
Orang yang berisiko terinfeksi sepsis
Terdapat orang-orang yang paling berisiko tinggi untuk terinfeksi sepsis, yaitu berusia 65 tahun ke atas; orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah; orang dengan kondisi medis kronis seperti diabetes, penyakit paru-paru, kanker, dan penyakit ginjal. Lalu orang dengan penyakit parah atau rawat inap hingga anak-anak di bawah satu tahun.
Gejala Sepsis
1. Demam di atas 101 derajat F (38 derajat C) atau suhu di bawah 96.8 derajat F (36 derajat C)
2. Detak jantung lebih tinggi dari 90 denyut per menit
3. Tingkat pernapasan lebih tinggi dari 20 napas per menit
4. Kemungkinan atau terkonfirmasi infeksi
- Sepsis pada Balita
1. Tidak napsu makan
2. Muntah disertai darah
3. Tidak buang air selama 12 jam
4. Uring-uringan
- Sepsis Berat ketika Ada Kegagalan Organ
Gumpalan darah kecil dapat terbentuk di seluruh tubuh. Gumpalan ini menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital dan bagian lain dari tubuh. Hal ini meningkatkan risiko kegagalan organ dan kematian jaringan (gangrene).
Jika mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda berikut maka Anda didiagnosis dengan sepsis berat:
1. Bercak kulit yang berubah warna
2. Buang air kecil berkurang
3. Perubahan kemampuan mental
4. Jumlah trombosit (sel pembekuan darah) rendah
5. Masalah pernapasan
6. Fungsi jantung yang tidak normal
7. Menggigil karena penurunan suhu tubuh
8. Ketidaksadaran
9. Kelemahan ekstrem.
Jenis Infeksi yang Disebabkan Sepsis
1. Pneumonia
2. Infeksi pada lapisan perut sebelah dalam
3. Penyakit usus buntu
4. Infeksi saluran kemih
5. Infeksi setelah operasi
6. Meningitis
7. Infeksi pada tulang
8. Infeksi pada jantung
Komplikasi pada Penyakit Sepsis
Sepsis parah dan syok septik juga bisa mengakibatkan komplikasi, dan yang terberat dari sepsis adalah kematian. Angka kematian akibat syok septik adalah 50 persen dari seluruh kasus. Hal tersebut disebabkan karena adanya penggumpalan darah kecil diseluruh tubuh, yang dapat menghalangi aliran darah dan oksigen ke organ vital dan bagian tubuh lain.
Sehingga meningkatkan risiko kegagalan organ dan kematian jaringan. Meskipun berpotensi mengancam jiwa dalam kasus yang ringan, tingkat pemulihan bisa lebih tinggi. Namun, pasien yang selamat dari syok sepsis berat berisiko lebih tinggi untuk terjangkit penyakit infeksi di masa depan.
Pengobatan Sepsis
Penanganan sepsis sangat bergantung dengan sumber infeksi dan keadaan pasien. Pengobatan yang dapat diberikan yakni,
1. Pemberian antibiotik apabila infeksi terjadi karena bakteri.
2. Mengatasi sumber infeksi, misalnya dengan tindakan drainase pus/ nanah, pembedahan, dan sebagainya.
3. Menjaga aliran darah dan oksigen ke organ tetap baik, misalnya dengan pemberian oksigen, cairan saline lewat infus, dan pemberian obat-obatan yang menjaga tekanan darah.
4. Pemberian insulin untuk menstabilkan kadar gula dalam darah.
Pencegahan Sepsis
1. Biasakan mencuci tangan untuk mencegah perpindahan dan penumpukan mikrobia.
2. Konsumsi makanan bergizi dan bernutrisi tinggi untuk mengoptimalkan kerja sistem kekebalan tubuh.
3. Pastikan makanan diolah dengan benar untuk menghilangkan mikrobia.
4. Rawatlah luka dengan baik agar terhindari dari infeksi.
5. Bersihkan meja atau tempat yang sering disentuh dengan disinfektan untuk membunuh mikrobia.