Perjelas Pembaharuan NU, Haul ke-13 Gus Dur Malam di Ciganjur
Peran menonjol KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selama 15 tahun menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), telah memberikan jejak spirit, keteladan dan sederet keberhasilan yang terus dikenang hingga kini.
Untuk memaknai dan memahami tinggalan (legacy) cucu pendiri NU ini, Haul ke-13 kali ini mengusung tema “Gus Dur dan Pembaharuan NU”.
Acara Haul akan digelar secara hybrid (daring dan tatap muka), dipusatkan di kediaman Gusdur di Jl. Warung Sila, No.10 , Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (17 Desember 2022) pukul 19.30 WIB.
Ketua Panitia, Alissa Qotrunnada Munawaroh Rahman Wahid, menyebut pemilihan tema tersebut terkait peringatan Harlah 1 Abad Hijriyah NU yang jatuh pada 16 Rajab 1444 Hijriyah yang secara masehi bertepatan dengan 7 Pebruari tahun depan.
Pelbagai Kalangan
Karena itu, Haul akan mengajak kembali semua kalangan, khususnya warga dan pengurus NU, mendalami kiprah perjuangan Gus Dur selama beliau memimpin NU dari tahun 1984 hingga tahun 1999.
"Kita semua khususnya kaum muda yang tidak sejaman dengan Gus Dur perlu tahu apa yang telah diperjuangkan Gus Dur selama memimpin NI, termasuk sebelum dan sesudahnya hingga beliau wafat pada Desember 2009," imbuh putri pertama Gus Dur ini.
Untuk diketahui, acara Haul ini akan dihadiri sejumlah tokoh nasional, tokoh agama dan tokoh lintas agama, serta sejumlah tamu undangan lain.
“Selain hadirin, kami mengundang tokoh-tokoh NU untuk memberikan tausiyah tentang khidmah Gus Dur di NU,” terang Alissa.
Acara akan dibuka dengan pembacaan sholawat dari Veve Zulfikar, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Ustadz Miqdar Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi Al-Hasani.
Tahlil akan dipimpin Katib ‘Aam PBNU K.H Ahmad Said Asrori. Pembacaan tahlil ini diikuti via oline di enam titik pondok pesantren yang menjadi lokasi Muktamar atau Munas Alim Ulama dan Konbes NU semasa Gus Dur memimpin PBNU; yaitu Ponpes Sukorejo Situbondo, Ponpes Krapyak Jogjakarta, Ponpes Lirboyo Kediri, Ponpes Darussalamah Lampung Timur, Ponpes Bagu NTB, dan Ponpes Cipasung Tasikmalaya.
Selanjutnya, acara akan dilanjutkan dengan pidato Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf tentang ‘Inspirasi Gus Dur bagi Jam’iyyah NU menyongsong Abad Kedua’ dan dilanjutkan tausiah dari KH. Ahmad Mustofa Bisri tentang inspirasi pelajaran keteladanan Gus Dur pada saat beliau berkhidmat di NU.
“Seperti kita tahu, Gus Mus adalah sahabat Gus Dur paling dekat dan paling lama dari sejak beliau kuliah di Al-Azhar Kairo,” tandas Alissa Wahid.
Meski membatasi tamu undangan secara offline karena kondisi Pandemi Covid-19 yang belum usai, namun ini tak mengurangi makna dan kemeriahan acara.
Hal ini karena adanya penampilan monolog yang akan ditampilkan Inayah Wahid (Putri Bungsu Gus Dur), Talkshow bersama Bu Nyai Hj, Shinta Nuriyah Wahid tentang perjuangan Gus Dur saat menjadi Ketum PBNU, penampilan Abioso soal ‘keberagaman’, serta penampilan dari LESBUMI dan Tunas Muda.
Selain itu, hadirin dapat menyimak testimoni dari sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh lintas agama mengenai sepak terjang Gus Dur.
Doa Kiai Husein Muhammad
Selanjutnya, acara akan ditutup dengan doa yang akan dibacakan oleh K.H Hussein Muhammad. Alissa berharap, meski digelar secara terbatas, acara Haul ini bisa berlangsung dengan khidmat.
“Harapan kami melalui Haul Gus dur ini, kita akan mendapatkan, menggali, merefleksikan kembali perjuangan Gus Dur untuk NU. Dari sana kita belajar prinsip-prinsip dasar perjuangannya, gagasan besarnya, dan setelah itu NU masa kini dan ke depannya dapat semakin mengembangkan khidmat insklusif NU tersebut,” pungkas Koordinator Nasional Jaringan GUSDURian tersebut.
Masyarakat yang tidak bisa hadir, bisa mengikuti lewat berbagai platform media media, termasuk kanal Youtube TV NU dan aplikasi video platform baru, NineFlix.
TV9 Nusantara menurut rencana juga akan menyiarkan secara utuh dalam siaran khusus Live event, langsung dari Ciganjur Jakarta Selatan.