Perintah Ziarah Kubur Biar Tak Lengah, Disertai Dalil Khusus
Soal ziarah kubur ada yang berpendapat tak penting. Tapi, sejak dini Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) mengingatkan dalam sabdanya: Ziarahlah ke kubur karena dapat mengingatkan kalian pada akhrat. (HR Ibn Majah).
Karena itu di tengah masyarakat, cukup banyak yang mempunyai kebiasaan dan menjadi tradisi untuk berziarah. Ada di antaranya menjadikan amalan rutin. Seperti ziarah Walisongo dan Ziarah Religi dalam bentuk lainnya.
Rasulullah ﷺ bersabda :
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ
“(Dulu) Aku melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarahlah kalian ke kuburan, sesungguhnya ziarah kubur membuat kalian zuhud di dunia dan mengingatkan kalian pada akhirat. ” (H. R. Ibnu Majah)
Pintu Husnul Khatimah
Tolok ukur kemuliaan seorang hamba itu berdasarkan ketaqwaannya kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala, nasab keturunan seseorang tidak bermakna sama sekali jika seorang hamba tidak bertaqwa .
Istrinya Nabi Luth alaihisalam, istri dan anaknya Nabi Nuh alaihisalam, serta Abu Jahal merupakan contoh kerabat seorang Nabi yang tidak mendapat cahaya hidayah .
Sedangkan Bilal bin Robah ra. seorang mantan budak yang berkulit hitam, manjadi manusia mulia di sisi Allah Subhanahu Wa ta’ala. Suara sandal beliau sudah terdengar di Surga. Ini menegaskan bahwa kemuliaan manusia terletak pada tingkat ketakwaannya, bukan pada nasabnya, rupanya, kekayaannya, maupun jabatannya.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. ” (Q. S. Al-Hujurat ( 49 ) : 13)
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“ Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian.Tetapi Dia melihat pada hati dan amal perbuatan kalian. ” (H. R. Muslim)
Mencapai Husnul Khatimah
KH Zaini Abdul Ghani atau Guru Sekumpul berwasiat:
"Kalau mau mati dalam keadaan Husnul Khotimah dan tidak ada beban dalam hidup ini, maka jangan suka melihat keaiban orang lain.
Kalau tidak sengaja terlihat, maka cepat-cepat tutupi aib orang tersebut sebagaimana kita menutupi aib kita sendiri.
"Arti menutupi aib orang tersebut maksudnya adalah kita mencari jalan agar tidak melihat/mendengar sama sekali aib orang tersebut,
"Kalau kita masih melihat/mendengar aib orang lain, lalu kemudian kita diam (tanpa memberitahukan kepada orang lain), maka itu belum dinamakan menutup aib orang lain."
Mudah-mudahan dengan berkah Abah Guru Sekumpul, kita selamat dunia dan akhirat...aaamiin allahumma aaamiin🤲
اللهم صل على سيدنا محمد و على ال سيدنا محمد
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu : bertakwa kepada Allah, giat ikhlas beribadah, memiliki derajat mulia di sisi Allah SWT. Aamiin....!!!