Perintah Kapolres Setelah Polsek Wonokromo Diserang ISIS
Kepala Polres Kota Besar (Kapolrestabes) Surabaya, Komisaris Besar Sandi Nugroho perintahkan seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan. Perintah ini menyusul penyerangan yang dilakukan terduga teroris di Polsek Wonokromo, Sabtu, 17 Agustus 2019.
"Jaga mako (markas komando) masing-masing, awasi kendaraan-kendaraan dinas di sekitar Mako. Lengkapi personel jaga Mako dengan senjata api," kata Sandi, kepada wartawan di Polsek Wonokromo, Minggu, 18 Agustus 2019.
Dalam bertugas, para anggota juga dilarang melakukannya sendirian. Para anggota harus bekerja secara tim. Anggota yang bertugas di luar juga harus dilengkapi dengan senjata api.
"Semua saling mengawasi, saling menjaga, anggota tidak ada yang melaksanakan tugas sendirian. Yang berpatroli dan jaga mako harus dilengkapi dengan senpi," kata Sandi.
Seluruh Mako juga harus menerapkan sistem satu pintu untuk keluar masuk tamu. Para tamu juga harus meninggalkan identitas di gerbang Mako.
"Jika sewaktu-waktu butuh perkuatan, segera ajukan back up personel. Laporkan setiap perkembangan pada kesempatan pertama," ujarnya.
Sekadar diketahui orang tak dikenal menyerang petugas kepolisian sektor (Polsek) Wonokromo, Sabtu 17 Agustus 2019, pukul 17.00 WIB.
Penyerangan bermula ketika seorang terduga teroris bernama Imam Musthofa pura-pura ingin melapor ke SPKT. Ketika laporan hendak diketik, Imam Musthofa tiba-tiba melakukan penyerangan dengan celurit kepada petugas.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, ada indikasi bahwa pelaku merupakan anggota dari kelompok militan ISIS.
"Inisialnya IM, sementara diduga yang bersangkutan melakukan amaliyah. Kita mengetahui dari keterangan saat kita melakukan interogasi sementara," kata Barung.
Barung menambahkan, dugaan itu diperkuat dari temuan kepolisian di dalam tas pelaku, terdapat kertas berlambang jaringan kelompok militan ekstrimis ISIS.
"Ya ditemukan kertas berlambang ISIS di tas ransel," kata Barung.
Saat ini, Barung memastikan pelaku telah berhasil dilumpuhkan oleh pihak kepolisian dan kini pelaku tengah diamankan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri.