Peringkat Dunia Unair Versi QS WUR, Berada di Posisi 345
Peringkat dunia Universitas Airlangga (Unair) kembali naik. Hal in diketahui dari Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) yang mengumumkan Unair ada di posisi 345 perguruan tinggi terbaik dunia untuk tahun 2024 dari sebelumnya menepati posisi 369.
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih mengatakan, kenaikan 24 peringkat ini menjadi penanda kualitas kampusnya di mata dunia. “Peringkat ini mencerminkan posisi Unair di percaturan dunia yang mengalami peningkatan,” katanya, Rabu, 28 Juni 2023.
Prof Nasih mengungkapkan, strategi yang digunakan untuk mendongkrak peringkat Unair dimata dunia adalah SMART University. Pihaknya fokus melalukan peningkatan kualitas di semua lini.
"Strategi pertama adalah sustainable education for all. Kedua, meaningful research and community services. Ketiga, advancing innovation, enterprising, and industry linkages. Keempat, responsive and learn management. Kelima, topping up resources utilization," terang Nasih.
Menurutnya, hasil yang didapatkan hari ini tak terlepas dari beberapa indikator penilaian yang dilakukan. Pada indikator employer reputation atau reputasi lulusan di dunia kerja, berada pada peringkat 95 dunia dengan kenaikan 30 poin dibanding sebelumnya.
Indikator ini menjadi penting bagi institusi perguruan tinggi karena menjadi tolak ukur kualitas dan relevansi pendidikan yang dilaksanakan. “Alhamdulillah capaian ini sangat menyenangkan tapi di sisi lain, kami punya tanggung jawab yang besar,” ujarnya.
Indikator lainnya adalah reputasi akademik. Pada indikator ini Unair berada pada peringkat 254 dunia dengan kenaikan poin sejumlah 23. Penelitian yang dilakukan pihaknya menjadi upaya untuk mengembangkan pengetahuan.
Prof Nasih mengungkapkan bahwa per Juni 2023 jumlah publikasi jurnal ilmiah bereputasi terbanyak nomor satu di Indonesia. “Jumlah publikasi jurnal ilmiah Unair yang bereputasi terbanyak nomor satu di Indonesia. Ini perkembangannya sangat fantastis,” jelas Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair tersebut.
Selain itu ada pula indikator lain yang dinilai seperti rasio mahasiswa di fakultas, international faculty, keberlanjutan, employment outcomes, jumlah sitasi per fakultas, jaringan penelitian internasional, dan mahasiswa internasional.