Peringati HUT ke-75 RI, Warga Mulyorejo Buat Kampung Wuhan
Merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-75 di tengah wabah pandemi Covid-19, rupanya memberikan ide menarik warga RT 04 Mulyorejo Selatan Baru Surabaya. Mereka sengaja menghias kampung dan memberikan nama baru untuk kampungnya, yakni "Kampung Wuhan".
Ketua RT 04 Mulyorejo Selatan Baru, Surabaya, Achmad Arianto menceritakan, mulanya di kampungnya memiliki banyak lampion. Mereka belum punya ide untuk memanfaatkan lampion tersebut. Hingga akhirnya pandemi Covid-19 melanda dan kini, kampungnya harus "bersolek" untuk merayakan HUT RI.
"Muncul ide dibuat Kampung China. Ide itu muncul tak sengaja dari hasil cangkrukan bersama bapak-bapak saat malam hari. Setelah dibuat Kampung China, anak-anak di RT 04 mengusulkan nama Wuhan," kata Arianto, Rabu, 12 Agustus 2020.
Menurut Arianto, nama kampung wuhan juga untuk menyemangati beberapa warga yang dinyatakan positif Covid-19 di lingkungannya.
"Dikasih nama Kampung Wuhan biar sehat semua, perekonomian membaik, tidak ada yang sakit dan semangat luar biasa sekali dari warga. Apa lagi anak-anak muda, berkaitan dengan hal-hal positif pasti disupport," paparnya.
Selain menghias dengan lampion yang identik dengan perkampungan di China, warga setempat tetap memberikan nuansa Indonesia. Seperti memasang lampion
kemudian sangkar burung warna-warni di pohon. Kemudian jalanan di gang itu dicat berbagai warna dan gambar.
Arianto mengatakan, jika semua pernak-pernik menyambut perayaan HUT RI ke-75 ini hasil swadaya dan iuran dari warga RT 04. Dia bersyukur masyarakat disini sangat mensupport kegiatan positif dan untuk mengembangkan kampung.
Tak hanya menamai kampungnya sebagai kampung Wuhan untuk merayakan HUT RI. Warga Mulyorejo Selatan Baru RT 04 juga membuat lomba untuk merias rumah masing-masing.
"Lombanya berhadiah juara satu Rp1jt, juara dua Rp750 ribu dan juara ketiga Rp500 ribu untuk RT 04 saja dan saya lihat warga sangat antusias karena rumahnya sudah bagus-bagus hiasannya," jelasnya.
Selain itu juga diadakan lomba permainan tradisional untuk anak-anak, seperti lomba membuat enggrang, batok, kuda lumping, ketapel, yoyo, dakon, hollahop bikin sendiri dan engkle.
"Hal ini dilakukan agar anak-anak ndak main HP terus. Meskipun dibuat Kampung Cina tapi tetap tidak meninggalkan kesan nusantara," ujar Arianto.
Menariknya, pada 17 Agustus pukul 06.30 WIB warga akan melakukan upacara bendera di depan rumah masing-masing. Dalam upacara tersebut mereka akan menggunakan busana adat nusantara.
Advertisement