Peringati HUT RI ke-75, Pemkot Malang Imbau Warga Upacara Virtual
Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-75. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengimbau warganya untuk mengikuti upacara bendera secara virtual melalui siaran televisi masing-masing.
"Menghimbau masyarakat untuk mengikuti siaran langsung pidato kenegaraan Presiden RI pada tanggal 14 Agustus 2020, upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI pukul 10.00 WIB," ujar Walikota Malang, Sutiaji, pada Minggu 9 Agustus 2020.
Dia meminta masyarakat Kota Malang untuk kesadarannya menghentikan segala aktivitasnya selama 3 menit pada 17 Agustus 2020, nanti, antara pukul 10.17 WIB hingga 10.20 WIB.
Begitu juga dengan prosesi upacara penurunan bendera yang akan dilaksanakan sekitar pukul 17.00 WIB, Sutiaji mengimbau masyarakat agar tetap menyaksikan upacara tersebut melalui siaran televisi masing-masing. Hal ini ditujukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Malang.
"Pada peringatan 75 tahun kemerdekaan tahun ini, Bangsa Indonesia tengah berjuang melawan pandemi virus corona yang juga melanda seluruh dunia," tuturnya.
Upacara bendera di Kota Malang hanya akan diselenggarakan di lingkungan Pemkot, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan peserta yang terbatas.
Selain hanya melakukan upacara bendera di lingkungan Pemkot Malang, Sutiaji juga mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan perlombaan, pawai hingga pentas kesenian dan kebudayaan.
"Rangkaian kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa dan berpotensi menularan Covid-19 untuk sementara waktu ditiadakan," terangnya.
Imbauan tersebut ungkap Sutiaji karena memperhatikan adanya surat dari Kementerian Sekretariat Negara bernomor B-492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020 terkait Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Tahun 2020.
"Juga melihat perkembangan kasus Covid-19 di Kota Malang yang semakin tinggi," tutupnya.
Hingga saat ini total jumlah pasien Covid-19 di Kota Malang sebanyak 823 orang dengan rincian sebanyak 309 orang masih dalam pemantauan, 452 orang dinyatakan sembuh dan 62 orang meninggal.