Rayakan Tujuhbelasan, DMI Titip Harapan untuk Disabilitas
Disable Motorcycle Indonesia (DMI) Surabaya mengelar konvoi sepeda hias, Sabtu, 17 Agustus 2019. Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam organisasi tersebut, berusaha untuk menjadi bagian warga yang cinta negerinya.
Acara digelar sebagai bentuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 RI. Sekitar 40 peserta dengan 20 motor melangsungkan konvoi dari Taman Kunang-kunang menuju Taman Makam Pahlawan, Jalan Mayjen Sungkono Surabaya.
Tak hanya berkonvoi dengan sepeda motor biasa. Sepeda motor yang digunakan pun sudah dimodifikasi. Sehingga ramah dikendarai penyandang disabilitas. Sepeda motor pun juga bernuasa merah putih dengan hiasan pita dan hiasan kertas krep yang berwarna senada.
Setelah sampai di TMP, para peserta konvoi DMI ini menggelar doa bersama sekaligus melangsungkan tabur bunga pada pusara para veteran. Pakaian yang dikenakan peserta juga sangat beragam mulai kostum ala tentara, veteran sampai kostum dan riasan layaknya pocong.
Slamet Purnomo, ketua DMI Surabaya mengatakan, ini acara puncak dari serangkaian acara yang digelar untuk memperingati hari kemedekaan Indonesia. Kegiatan ini sudah dilangsungkan mulai tanggal 4 Agustus lalu.
"Kegiatan kami sejak 4 Agustus meliputi lomba seperti catur, makan kerupuk, dan center topi. Dan puncaknya hari ini tabur bunga dan menghias motor roda tiga," ungkap Slamet Purnomo.
Slamet menjelaskan, acara ini diselenggarakan. Karena, para penyandang disabilitas juga ingin menyemarakan HUT RI yang juga dirayakan seluruh rakyat Indonesia.
"Semoga dengan acara ini kami dapat lebih mencintai bangsa Indonesia dan menghargai seluruh jasa pahlawan yang telah gugur," harap Slamet.
Sementara Abdul Syakur, ketua DMI Jawa Timur yang juga turut hadir memberikan apresiasinya. Ini merupakan acara pertama yang diinisiasi DMI Surabaya.
"Biasanya kami diundang. Kali ini, kami menggelar acara secara mandiri. Kegiatan ini ingin membangkitkan teman disabilitas. Terutama bagi para anggota DMI, untuk mencintai tanah air dan lebih menghargai jasa pahlawan yang rela berkorban nyawa untuk merebut kemerdekaan," papar Abdul.
Perayaan hari kemerdekaan ini pun menjadi momentum para disabilitas untuk menitipkan harapannya, kata Abdul.
"Arti kemerdekaan bagi kami, belum merdeka seutuhnya. Masih banyak hak kami yang belum terpenuhi, mulai dari dunia pendidikan, pekerjaan, hingga akses. Salah satunya lahan parkir bagi disabilitas yang kurang aksesibel.
"Semoga harapan kami didengar dan direalisasikan. Semoga pemerintah dapat lebih melihat dan merangkul kami, para disabilitas," pungkas Abdul.