Peringati Hari Bumi, Mahasiswa Gelar Aksi di Grahadi
Massa gabungan yang terdiri dari komunitas hingga mahasiswa menggelar aksi untuk memperingati Hari Bumi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Jumat, 22 April 2022.
Dalam aksi tersebut, mereka turut membawa sejumlah manekin mengenakan busana dari saset minuman instan. Beberapa boneka dijajar selama unjuk rasa berlangsung di depan Taman Apsari.
Koordinator aksi, Muhammad Kholid Basyaiban, para peserta aksi juga membawa sejumlah bungkus minuman instan yang dikumpulkan dari sejumlah wilayah di Kota Surabaya dan sekitarnya.
“Pesan yang bisa diambil karena saset ini yang ada di lingkungan akan menjadi microplastic jadi dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan sangat berbahaya,” kata Kholid.
Melalui unjuk rasa tersebut, Kholid bersama teman-temanya berharap masyarakat yang kebetulan melintas melihat apa yang mereka sampaikan, dan mengurangi penggunaan plastik.
“Melalu aksi kampanye diharapkan masyarakat yang lewat di Surabaya melihat aksi kita, dapat melakukan hidup sehat salah satunya mengurangi penggunaan plastik sekali pakai,” jelasnya.
Selain itu, Kholid menyarankan agar masyarakat membawa tempat makan dan minum ketika keluar rumah. Hal ini salah satu cara untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
“Masyarakat bisa menggunakan tumblr atau tempat makan sendiri ketika membeli makan di luar. Mengurangi penggunaan botol atau gelas plastik sekali pakai,” ucapnya.
Kemudian, lanjut dia, perusahaan harus bertanggung jawab atas sampah plastik yang dihasilkan. Sebab, peraturan tersebut telah tertuang pasal 15 UU Nomor 16 Tahun 2008 Tentang Pengolahan Sampah.
“Jadi perusahaan harus bertanggung jawab. Ketika sampah mereka ada di lingkungan dan mencemari lingkungan, harus bertanggung jawab memulihkan lingkungan,” ujar dia.
Lebih lanjut, berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan Ecoton selama kegiatan susur sungai pada 2021. Ditemukan sekitar 2.000 lebih timbunan sampah di sepanjang Kali Surabaya dan Sungai Porong.