Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Lamongan, Sekolah Berpakaian Adat Nusantara
Hari Sumpah Pemuda di Lamongan diperingati dengan beragam cara. Tidak hanya sekadar upacara. Ada sekolah yang memperingatinya dengan mengenakan pakaian adat Nusantara, hingga berziarah ke situs makam sejarah pemersatu Nusantara, Gajah Mada.
Seperti Sekolah Menengah SMP Negeri 2 Lamongan. Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda seluruh guru dan siswa berpakaian adat. Tetapi, pilihan pakaian adat sesuka yang bersangkutan. Ada yang mengenakan adat Jawa, Bali dan sebagainya.
Tidak hanya itu, untuk memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tersebut, juga digelar beragam lomba kreatif. Mulai fashion show, lomba desain batik serta lomba membaca naskah teks sumpah pemuda.
Kepala SMP Negeri 2 Lamongan, Sujarno, berharap dengan memperingati Hari Sumpah Pemuda semacam itu mampu menumbuhkan jiwa Nusantara kepada siswa.
"Sehingga semangat nasionalisme otomatis akan terus tertanam, karena Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak persatuan dalam sejarah berdirinya bangsa," katanya, Senin 28 Oktober 2024.
Beda lagi cara Kodim 0812 Lamongan, berziarah ke makam Nyai Andong Sari di Gunung Ratu, Dusun Cancing, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang. Ini adalah Merupakan makam ibunda Gajah Mada.
Tidak lupa ke Petilasan Sitinggil di Dusun Bendo Desa Mojorejo Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, konon tempat di mana masa kecil Joko Modo atau Gajah Mada sang pemersatu Nusantara itu tinggal.
Ziarah tersebut dilakukan anggota yang baru masuk satuan Kodim 0812 Lamongan. Tujuannya, menumbuhkan semangat juang dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Selain itu, agar mengetahui sejarah yang berada di Kabupaten Lamongan. Dengan ziarah dan tabur bunga di makam tokoh ksatria dan leluhur, kami berharap akan bisa menambah semangat prajurit dalam bertugas," ungkap Dandim 0812 Lamongan, Letkol Arm Ketut Wira Purbawan.
Sementara itu, upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Pemkab Lamongan diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada juara Pemuda Pelopor 2024.
Di antaranya kepada Sulthan Alfathir, juara 1 bidang pendidikan, Syerli Zunanda juara 1 bidang seni budaya, Ahmad Fadhil Rizki juara 1 bidang pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan pariwisata, Tsuroyya Hamidah juara 1 bidang pangan dan Mukhammad Ainur Rofiq juara 1 bidang inovasi teknologi.
Adapun untuk tingkat provinsi, tercatat Alief Athoillah, juara 2 wirausaha muda pemula tingkat nasional kategori religiopreneur, Sulthan Alfathir juara 1 pemuda pelopor bidang pendidikan dan Tsuroyya Hamidah sebagai pemuda utama tingkat Provinsi Jawa Timur bidang penguatan kewirausahaan.